Selasa 25 Feb 2020 19:01 WIB

Bukit Pandawa Diusulkan Jadi Geo Heritage

Keberadaan Bukit Pandawa sebagai geo heritage akan memberikan kebermanfaatan.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Tim Verifikasi Kawasan Cagar Alam Geologi dan Warisan Geologi melakukan peninjauan ke Gunung Wungkal (Bukit Pandawa), Selasa (25/2).
Foto: Hilyatul Asfia
Tim Verifikasi Kawasan Cagar Alam Geologi dan Warisan Geologi melakukan peninjauan ke Gunung Wungkal (Bukit Pandawa), Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -– Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal memiliki potensi kekayaan wisata alam yang melimpah. Salah satunya adalah kawasan perbukitan yang bernama Pandawa atau yang memiliki nama lain Gunung Wungkal.

Keindahan alam kawasan yang berada di di Dusun Jering, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean itu, sudah menarik perhatian masyarakat. Banyak wisatawan telah mendatangi Bukit Pandawa untuk menikmati panorama alamnya yang menawan.

Pengunjung kerap berswafoto dengan latar hamparan hijau sawah dari atas bukit. Oleh karenanya, kawasan perbukitan Pandawa atau yang memiliki nama lain Gunung Wungkal lantas diusulkan menjadi kawasan Geo Heritage. 

Terkait hal tersebut, Selasa (25/2), Tim Verifikasi Kawasan Cagar Alam Geologi dan Warisan Geologi melakukan peninjauan ke Gunung Wungkal (Bukit Pandawa). Salah satu anggota Tim Pengusulan Geo Heritage DIY, Jatmika Setiawan, menerangkan kawasan Bukit Pandawa tengah menunggu persetujuan Kementerian ESDM untuk menjadi kawasan warisan geologi.

“Usulan geo heritage di Sleman adalah Bukit Pandawa ini, yang nanti akan menjadi kawasan wisata edukasi kebumian,” ujarnya, kepada wartawan.

Sementara itu, dosen Teknologi Geologi UPN Veteran Yogyakarta, Prof Bambang Prastistho, menjelaskan bahwa Bukit Pandawa memiliki struktur geologi yang lebih baik. Ia menambahkan intrusi batuan tua dapat dilihat dengan jelas dan dijangkau dengan mudah aksesibiltasnya.  

Terlebih usia bebatuan di sana lebih lama dibandingkan dengan Merapi yang menjadi ikon DIY. “Bebatuan yang ada di sana itu paling tua di DIY, itu berusia lebih dari 40 juta tahun lalu,” jelasnya. 

Peneliti senior ini menerangkan keberadaan Bukit Pandawa sebagai geo heritage akan memberikan sejumlah kebermanfaatan. Antara lain sebagai sarana pendidikan, pariwisata, dan menciptakan suistanable development goals. “Kebermanfaatan itu akan mendukung keberlanjutan konservasi serta memunculkan rasa cinta Tanah Air,” kata dia, menerangkan. 

Peneliti ahli utama Badan Geologi Kementerian ESDM Hanan Samudera mengakui Bukit Pandawa layak menyandang status sebagai kawasan cagar alam geologi dan warisan geologi. Dia menjelaskan terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui agar kawasan itu bisa diterapkan sebagai kawasan cagar alam geologi. 

Setelah proses verifikasi, paparnya, maka tahapan selanjutnya adalah menggelar focus group discussion (FGD) yang akan dilakukan oleh Pemda DIY. Dikatakan, dalam FGD itu akan dibahas apakah kawasan tersebut bisa dijadikan lahan konservasi. Jika disepakati, maka bakal ada konsekuensi jika kawasan Bukit Pandawa ditetapkan sebagai cagar alam geologi.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement