Selasa 25 Feb 2020 18:05 WIB

WNI ABK Dream World Tiba di Sebaru Jumat

KRI Soeharso besok berangkat menjemput WNI ABK Dream World.

Sebanyak 188 WNI ABK kapal pesiar World Dream yang berlabuh di Hong Kong dijadwalkan tiba di Pulau Sebaru Kecil, Jumat (28/2), untuk menjalani observasi.
Foto: VIncent Vu/AP
Sebanyak 188 WNI ABK kapal pesiar World Dream yang berlabuh di Hong Kong dijadwalkan tiba di Pulau Sebaru Kecil, Jumat (28/2), untuk menjalani observasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, menyatakan 188 orang Warga Negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar Dream World dijadwalkan tiba di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jumat (28/2). Para WNI saat ini masih berada di perairan internasional dekat Bintan karena ditolak bersandar di seluruh negara termasuk Indonesia.

"World Dream, Jumat (28/2) nanti sudah mendarat, sudah sandar dan langsung masuk ke Pulau Sebaru," kata Muhadjir di di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/2).

Baca Juga

Hasil pemeriksaan kesehatan ekstensif berikut suhu tubuh itu menunjukkan bahwa seluruh kru WNI terbebas dari virus Covid-19, demikian pula seluruh penumpang kapal yang telah meninggalkan kapal pada pelayaran terakhir pada 9 Februari 2020 dari Hong Kong. "Di sana lebih bagus dari pada di Natuna, kemarin karena di situ ada bangunan permanen penderita narkoba sehingga standar-standar dan di situ juga sudah ada peralatan medis," tambah Muhadjir.

Rencananya ke-188 WNI tersebut akan diobservasi di Pulau Sebaru selama 14 hari. "Ya tetap 14 hari," ungkap Muhadjir.

Evakuasi WNI dari World Dream tersebut dilakukan dengan menggunakan KRI Dr Soeharso – 990 yang merupakan kapal rumah sakit milik TNI AL telah siap untuk diberangkatkan dari dermaga Komando Armada Dua (Koarmada 2) Surabaya, Jawa Timur. Sedangkan WNI yang berada kapal pesiar Diamond Princess masih menunggu negosiasi dengan pemerintah Jepang.

"World Dream bukan didahulukan, penanganannya gantian, makanya menunggu Presiden kita sudah punya beberapa opsi. Presiden harus menimbang dan selalu beliau menyampaikan bahwa ini harus dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian tidak boleh ceroboh, tidak boleh grusa-grusu karema menyangkut nasib penduduk Indonesia," ungkap Muhadjir.

Terdapat 78 orang WNI di kapal pesiar Diamond Princess. Dalam perjalanan, kapal tersebut berlabuh di pelabuhan Yokohama untuk menjalani masa karantina penyebaran virus COVID-19 (menurut penamaan WHO). Diketahui sebanyak 9 orang WNI terkonfirmasi terpapar oleh virus tersebut dan sedang menjalani perawatan di Jepang.

Sejumlah WNI juga meminta agar pemerintah segera dievakuasi. "Jadi nanti kita tunggulah. Permintaan (WNI) ya pasti kita pertimbangkan, tapi kan kita juga harus pertimbangkan yang lain. Kita bukan mengulur tapi kita pertimbangkan betul, kan kita tidak ingin Indonesia jadi episentrum baru karena kalau jadi episentrum baru menyangkut 264 juta penduduk," jelas Muhadjir.

Apalagi, menurut Muhadjir belum ada WNI di kapal Dream World yang terkena virus Covid-19. "Jadi kalau kapal Diamond Princess itu merupakan episentrum. Kalau Dream World belum sampai tingkat itu," tambah Muhadjir.

Hingga Selasa (25/2) pagi terkonfirmasi 79.571 orang yang terinveksi virus Covid-19 dengan 2.429 kematian sedangkan sudah ada 25.313 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 77.153 kasus, di kapal Diamond Princess mencapai 691 kasus, di Korea Selatan 833 kasus, di Italia 229 kasus serta dan ribuan kasus lain di 29 negara lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement