REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Gerindra belum mengambil keputusan terkait pencalonan calon presiden. Namun mayoritas kader menginginkan agar Prabowo Subianto maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Kehendak kader Gerindra yang saya ikuti dan dengar selama melakukan kunjungan ke daerah-daerah, masih berharap dan menginginkan agar Prabowo bersedia kami majukan kembali menjadi calon presiden," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/2).
Namun, menurut dia, semua bergantung kepada Prabowo dan belum berkonsultasi mengenai perkembangan terakhir dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut.
Dia mengatakan, Gerindra belum mengambil keputusan politik untuk Pemilu 2024 khususnya pencalonan presiden karena masih mempersiapkan Kongres di 2020.
"Tentang keputusan politik bagi Gerindra untuk 2024, sampai sekarang belum mengambil keputusan politik tentang itu. Karena sebagai partai, kami belum berkongres, kami sedang mempersiapkan kongres pertama di tahun 2020," ujarnya.
Muzani enggan menanggapi spekulasi duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024 karena keputusan politik belum diambil partainya. Namun Gerindra dengan PDI Perjuangan punya hubungan yang baik.
Dia meyakini Prabowo sedang mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi Pemilu 2024 dan membuka peluang dengan siapapun dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
"Pokoknya dengan siapapun, karena kami belum mengambil keputusan politik tentang itu jadi saya agak susah memberikan komentar lebih lanjut soal itu," katanya.
Menurut dia, keputusan politik Gerindra pada waktunya akan diambil dan posisi para kader partai sangat menginginkan Prabowo maju dalam Pilpres 2024.
Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki tingkat pengenalan tertinggi dibandingkan menteri-menteri lain yang ada dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Survei menunjukkan bahwa 10 menteri dengan tingkat pengenalan tertinggi adalah Prabowo Subianto dengan 94,8 persen," kata Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (23/2).
Dia mengatakan, di posisi kedua adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan tingkat pengenalan 71,8 persen. Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD (61,8 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (50,2 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (46,6 persen), Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan (46,4 persen), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim (45,3 persen).