REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok hari menggelar Forum Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah 2020. Dalam forum tersebut dicanangkan sebanyak tujuh program pembangunan sarana transportasi dan perhubungan dengan 81 kegiatan yang akan diperkuat di 2021.
Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, beberapa program yang dicanangkan tersebut disesuaikan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok.
Diantaranya, pemenuhan sarana perhubungan, integrasi pelayanan publik, rekayasa lalu lintas, transportasi umum angkutan permukiman, dan edukasi serta penegakan aturan dalam berlalu lintas.
"Saat ini kami masih kurang satu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Maka itu, untuk pemenuhan sarana perhubungan, tahun depan kami akan bangun satu lagi JPO guna menuntaskan target RPJMD. Lokasinya dibangun di depan Stasiun Depok Lama. Termasuk juga pembuatan 15 halte," ujar Dadang usai Forum Renja Dishub Kota Depok, Selasa (25/2).
Menurut Dadang, untuk integrasi pelayanan publik, pihaknya akan melakukan penertiban terhadap angkutan kota (angkot) yang tidak berbadan hukum serta meningkatkan kualitas angkot agar bisa menjadi moda transportasi yang nyaman bagi masyarakat.
"Demi kenyamanan penumpang, kami akan menertibkan angkutan yang tidak layak. Misalnya, angkot yang sudah tua, tidak berizin dan tidak ada KIR-nya," tegasnya.
Dia menambahkan, selain beberapa program tersebut, pihaknya juga fokus pada program transportasi umum angkutan permukiman atau Bus Jabodetabek Residence (JR Connexion). Bus JRC ini akan melayani masyarakat dari kawasan permukiman menuju pusat-pusat keramaian.
"Pada tahun ini Bus JRC sedang kami uji coba yakni dari Perumahan Grand Depok City (GDC) ke ITC Cempaka Mas, Jakarta," kata Dadang.