Selasa 25 Feb 2020 23:10 WIB

Debit Bendungan Jatiluhur Penuh, PJT II: Itu Hoaks...

Saat ini TMA waduk masih di bawah normal yaitu 96,60 mdpl.

Rep: Zuli Istiqomah / Red: Agus Yulianto
Musim kemarau, tinggi muka air (TMA) Waduk Jatiluhur terus mengalami penyusutan. Saat ini, status waduk terbesar di Jabar ini dalam kondisi kering.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Musim kemarau, tinggi muka air (TMA) Waduk Jatiluhur terus mengalami penyusutan. Saat ini, status waduk terbesar di Jabar ini dalam kondisi kering.

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWAKARTA - - Perum Jasa Tirta II menepis beredarnya kabar bohong atau hoaks yang menyebutkan Bendungan Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta, penuh. Di media sosial, isu ini marak dibicarakan karena dianggap berdampak pada banjir yang mendera sejumlah titik di Kabupaten Karawang.

Sekretaris PJT II Nandang Munandar m menegaskan,  Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman. Kata dia, tidak benar bahwa kabar kapasitas Bendungan Jatiluhur sudah penuh.

“Terjadi banjir di Sungai Citarum hari ini di Karawang disebabkan oleh besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur. Sungai Cikao masuk kedalam aliran Sungai Citarum (di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur) dan selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet, debit air naik dari sungai-sungai lokal,” kata Nandang dalam siaran persnya, Senin (24/2).

Menurutnya, aliran air di Bendungan Jatiluhur juga tidak berpengaruh pada banjir yang terjadi di Karawang hari ini. Pasalnya, air yang keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik.

Dikatakan Nandang, debit banjir berasal dari Sungai Cikao yang tercatat sebesar 223,82 m3/detik. Serta air dari limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke Kabupaten Karawang yang berada di hilir/bawah bendungan Jatiluhur.

Sebagai informasi, kata dia, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka tutup untuk melepas banjir. Seluruh debit dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA) sesuai dengan rencana, sehingga tidak benar bahwa Bendungan Ir. H. Djuanda membuang air dengan membuka seluruh pintu pembuang. 

“Saat ini TMA waduk masih di bawah normal yaitu 96,60 mdpl yang normalnya 107,00 mdpl atau 10,4 m dibawah normal,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, berita Bendung Walahar yang meluap juga tidak benar. Bendung Walahar juga disebut masih dalam kategori aman.

Nandang mengimbau, kepada masyarakat untuk mengecek kebenaran berita atau isu yang beredar. Sehingga, tidak memberikan dampak kekhawatiran bagi masyarakat.

“Maka, kepada khalayak ramai untuk tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau bohong yang telah dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Informasi lebih lanjut tentang kondisi Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui www.jasatirta2.co.id,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan 16 desa di delapan kecamatan Kabupaten Karawang terdampak banjir.  Genangan air ini disebabkan curah hujan yang tinggi selama beberapa hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement