Selasa 25 Feb 2020 14:33 WIB

Cegah Banjir, Waduk Narogong Dibangun di Bogor pada 2021

Waduk Narongong diharapkan menjadi solusi banjir Jabodetabek.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir.
Foto: republika
Ilustrasi Banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Persoalan Banjir di Jabodetabek telah menjadi masalah bersama, mulai dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sejumlah langkah terus dilakukan untuk mencegah banjir termasuk pembangunan waduk-waduk di wilayah Bogor yang kerap menyumbang banjir lintasan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyatakan, pemerintah pusat akan segera membangun Waduk Narongong. Berdasarkan rencananya, Waduk Narongong akan dibangun pada tahun 2021.

Baca Juga

"Insyallah Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) akan segera membangun ya," kata Ade kepada Republika.co.id, Ahad (23/2).

Kendati demikian, Ade menjelaskan, pemerintah pusat masih memperioritaskan penyelesaian sejumlah yang sudah dikerjakan. Di antaranya penyelesaian Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Waduk Cibeet di Kecamatan Cariu dan Waduk Cijurey di Kecamatan Tanjungsari.

"PUPR pusat minta yang didahulukan itu kan Ciawi dan Sukamahi, Cibeet sama Cijurey," katanya.

Ade menyatakan, pembangunan Waduk Narongong merupakan proyek Kementerian PUPR. Sehingga, dia menyatakan, pelaksanaan proses pembangunan akan diserahkan ke PUPR.

"Kita hanya dapat mendorong dan terus mengingatkan agar pembangunan segera dilakukan. Karena kan kewenagan pemerintah pusat," kata Ade.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan, Waduk Narongong masih dalam pencarian lahan. Syarifah mengungkapkan, Waduk Narongong awalnya akan dibangun di Desa Tajur, Kecamatan Citeurep. Namun, rencana tersebut batal lantaran masyarakat sekitar menolak pembangunan tersebut.

"Tadinya mau di Desa Tajur, tapi kemudian ada masyarakat yang tidak setuju, itu akhirnya geser lagi," kata Syarifah.

Syarifah mengungkapkan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) kembali mencari lahan. Dalam penentuan lahan tersebut, Syarifah meminta agar BWWS dapat berkoordinasi dengan Pemkab Bogor. Dengan demikian, pembangunan nantinya tidak bertabrakan dengan perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor.

"Dalam rangka langkah geser ini kita minta dari BWWS berkoordinasi dengan kita. Jangan sampai overlap dengan kebijakan pemerintah daerah. Karena di situ kita mau bangun jalan poros tengah timur," jelasnya.

Syarifah mengungkapkan Waduk Narongong membutuhkan lahan yang cukup luas. Setidaknya, dia memperkirakan, waduk itu butuh lahan seluas 80 hektare.

Tahun ini, lanjut Syarifah, akan dilakukan finalisasi pembuatan Detail Engineering Design (DED) Waduk Narongong. Sehingga, pembangunan dapat dilakukan tahun 2021.

"Mungkin 2021 sudah dimulai konstruksinya," kata dia.

Syarifah memaparkan, dengan dibangunnya waduk tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah banjir di Jabodetabek. Dia menyebut, setidaknya 30 persen banjir yang berasal dari Sungai Cileungsi, Cikeas yang menuju ke Kali Bekasi dapat berkurang.

"DAS (Daerah Aliran Sungai) Bekasi itu ada dua, hulu yang satu yang Cikeas, itu perlu adanya Waduk Narongong. Waduk Narongong ini dapat mengatasi paling tidak 30 persen. Yang lainnya nanti normalisasi sungai," kata Syarifah.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menjelaskan pihaknya akan terus mendorong Pemkab Bogor untuk mengatasi permasalahan banjir. Rudy menyatakan akan menaruh perhatian lebih pada masalah banjir.

“Ke depan akan kami perjuangkan, untuk penaggulangan banjir di Kabupaten Bogor ini,” kata Rudy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement