REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) menegaskan bahwa penumpang pemicu keributan di dalam KRL akan diturunkan di stasiun terdekat. Hal itu menjadi protokol untuk mengantisipasi insiden seperti yang terjadi pada Sabtu (22/2).
"Untuk antisipasi kejadian serupa terulang kembali, petugas pelayanan KRL (PPK) mulai hari ini telah menyampaikan pengumuman bahwa pengguna yang memicu keributan akan diturunkan di stasiun terdekat," ujar Vice President Communication PT KCI Anne Purba, di Jakarta, Senin.
Penegasan tersebut terkait dengan video viral tentang keributan dua wanita di gerbong KRL KA 1204 pemberangkatan Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Bogor, Sabtu (22/2). Anne mengatakan, PT KCI telah melakukan sejumlah tindak lanjut atas insiden tersebut, termasuk mencoba menghubungi korban.
Anne mengatakan, pihaknya masih berusaha bertemu langsung dengan pengguna yang mengalami peristiwa ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dari sudut pandangnya. KCI telah mengumpulkan keterangan langsung dari petugas pengawalan kereta (walka) dan sudah mengontak korban.
Menurut Anne, Kronologi kejadian dalam rangkaian KA 1024 tujuan Bogor, terdapat empat orang petugas yang mengawal perjalanan untuk menertibkan situasi di kereta dan menjaga keamanan para penumpang. Dari keterangan para petugas walka, seorang ibu yang melakukan tindakan di video itu naik dari Stasiun Jakarta Kota.
Karena kondisi kereta yang tidak padat, petugas melakukan patroli di dalam rangkaian secara bergantian. Dalam perjalanan dari Stasiun Tanjung Barat ke Stasiun Lenteng Agung, petugas mengingatkan mengenai barang bawaan pelaku, namun pelaku menolak. Sejumlah pengguna lain ikut bereaksi dan mengingatkan.
Walka kemudian turun saat proses buka-tutup pintu kereta di stasiun untuk mengamankan naik-turun penumpang. Saat itu, pelaku tiba-tiba menghampiri pengguna yang ada di depannya dan membuat keributan dengan melakukan kekerasan.
Ketika pintu sudah menutup, petugas walka kembali naik kereta kemudian berusaha melerai dengan sopan dan tetap berusaha melindungi korban. Peristiwa berlangsung selama lebih kurang satu menit.
"Sebagai komitmen untuk memperbaiki layanan di masa yang akan datang, KCI mulai hari ini melakukan pembinaan kembali kepada para petugas pelayanan terdepan (frontliner),'" ujar dia.