Senin 24 Feb 2020 16:47 WIB

Hujan Deras, Banjir Genangi 16 Desa di Karawang

Sebanyak 967 rumah di 16 desa itu terendam dan 18.398 jiwa dari 5.575 KK terdampak.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga mengevakuasi keluarganya mengunakan perahu rakit saat banjir di Desa karangligar, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Ibnu Chazar
Warga mengevakuasi keluarganya mengunakan perahu rakit saat banjir di Desa karangligar, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG — Hujan deras yang turun sejak Ahad (23/2) kemarin menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Karawang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat ada 16 desa yang terdampak banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin mengatakan 16 desa yang terdampak bencana banjir tersebut tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Karawang. Genangan air sudah datang sejak kemarin. “Yang terdampak banjir sekarang dari kemarin dan hari ini ada 16 desa di delapan kecamatan. Ketinggian antara saat ini antara 50-80 centimeter,” kata Yasin saat dikonfirmasi Republika, Senin (24/2).

Beberapa desa yang disebutnya masih tergenang banjir di antaranya Telukjambe, Karangligar, Cikampek, Dawuan, Rengasdengklok Utara, Kertasari. Daerah-daerah ini memang kerap terjadi genangan air saat hujan turun dengan deras. Menurutnya, banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi sejak kemarin.

Bahkan beberapa hari lalu juga 14 desa tergenang banjir. Setelah sempat surut beberapa di antaranya kembali tergenang hari ini. Selain curah hujan, kata dia, banjir juga terjadi akibat luapan sungai yang mengalir di Kabupaten Karawang. Air dari hulu sudah deras hingga sampai di Karawang juga menyebabkan banjir. “Sungai Cibeet juga Sungai Citarum pada naik. Airnya deras juga,” ujarnya.

Ia menyebutkan akibat banjir ini 967 rumah di 16 desa itu terendam. 18.398 jiwa dari 5.575 kepala keluarga terdampak. Sebagian terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara atau posko pengungsiaan yang disiapkan BPBD Kabupaten Karawang.

Ia mengatakan ada tiga posko pengungsian yang disiapkan untuk menampung para pengungsi yang mencari tempat lebih aman. Di antaranya juga ada yang mengungsi ke masjid atau balai RW. “Posko pengungsian ada dua di Rengasdengklok dan satu di Telukjambe Barat,” tambahnya.

Ia menambahkan bantuan logistik pun sudah disalurkan kepada warga-warga yang menjadi korban banjir. Seperti sembako, pakaian, hingga selimut yang sangat dibutuhkan warga saat ini. Selain itu, tim Damkar BPBD juga dikatakannya sudah mulai melakukan pompanisasi di sejumlah titik. Upaya ini untuk mengurangi genangan air di titik-titik banjir.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meninjau lokasi banjir yang terjadi sejak kemarin. Dalam siaran persnya, Senin (24/2) dini hari, Bupati Cellica meninjau banjir bersama Komandan Kodim 0604/Karawang Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo di Desa Kertasari dan Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok.

Dalam peninjauannya Bupati ingin memasrikan kondisi warganya. Termasuk mengecek bantuan baik berupa makanan atau kebutuhan lain berupa selimut yang diberikan.

Ia mengatakan untuk antisipasi pertana pemda akan memberikan bantuan logistik kebutuhan masyarakat. Ia juga mengintruksilan dibuat dapur umum bagi para korban terdampak. “Dapur umum ini sudah ada sebenarnya oleh BPBD cuma terlokasilir di BLK. Tadi saya melihat disini kalau di BLK terlalu jauh makanya ini harus dibikin dapur umum kedua untuk dua desa karena melibatkan KK nya cukup banyak,” kata Cellica.

Menurutnya, pihaknya akan sigap menangani masalah banjir terutama berhubungan dengan kesehatan di lokasi banjir. Tahap berikutnya pihaknya juga akan segera melakukan pompaninasi. Pada kesempatan tersebut, bupati juga menjenguk beberapa warga yang mengalami sakit karena dampak banjir. Ia merekomendasikan segera menyiapkan tim medis untuk mengantisipasi warga yang sakit akibat banjir tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement