REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indo Barometer Januari 2020 menyebutkan sejumlah tokoh politik dari luar pemerintah eksekutif yang dinilai paling terkenal. Dua nama yang menduduki peringkat teratas, yakni Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono.
“Dari sini tampak yang sudah sangat dikenal adalah Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam pemaparan yang digelar di Senayan, Jakarta, Ahad (23/2).
Sandiaga menjadi yang paling dikenal dengan persentase pengenalan mencapai 87,1 persen. Nama Sandiaga bahkan menduduki posisi ketiga di bursa calon presiden 2024 dengan persentase 8,1 persen, di bawah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Menurut Qodari, Sandiaga Uno sangat dikenal karena pernah berkampanye dan menjabat wakil gubernur DKI Jakarta. Peran Sandiaga menjadi cawapres Prabowo di Pemilu 2019 juga disebut sangat mendongkrak popularitas Sandiaga.
Di belakang Sandiaga, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dikenal 82,8 responden. Menurut Qodari, Wakil Ketua Umum Demokrat itu disebut menjadi populer sejak Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Survei Indo Barometer juga menunjukkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden terkuat di antara nama-nama kepala daerah. Anies menjadi calon terkuat dengan persentase 31,7 persen.
Anies diikuti sejumlah nama kepala daerah populer di Indonesia. Mereka di antaranya Ganjar Pranowo 11,8 persen, Tri Rismaharini 9,9 persen, Ridwan Kamil 8,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,6 persen, dan Nurdin Abdullah 0,8 persen.
Anies juga merupakan kepala daerah dengan tingkat pengenalan tertinggi, kemudian Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa. Tiga nama itu lantas disusul Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, dan Nurdin Abdullah.
PKS menilai, survei Indo Barometer yang menyebut Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon kuat untuk kontestasi presiden tahun 2024 masih terlalu dini. PKS masih menganggap hasil survei ini sekadar informasi.
“Saya kira survei terkait capres itu masih terlalu dini saat ini. Jadi, apa pun hasilnya ya cukup saja sebagai sebuah informasi awal,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid. n arif satrio nugroho, ed: mas alamil huda