Ahad 23 Feb 2020 06:50 WIB

Pemerintah Turki Tambah Kuota untuk Pelajar Indonesia

Pelajar Indonesia yang belajar di Turki melalui beasiswa YBB menyentuh 1.000 orang.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Friska Yolanda
Mahasiswa di Turki.
Foto: dok. Istimewa
Mahasiswa di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Youth Break the Boundaries (YBB) Foundation selalu eksis mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemuda Internasional di Istanbul setiap tahun. Ratusan Pemuda dari berbagai negara pun turut hadir di KTT Istanbul Youth Summit 2020.

Ada yang unik pada KTT Istanbul Youth Summit kali ini. Pasalnya acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat Indonesia dan Turki, di antaranya Penasehat Beasiswa Pemerintah Turki Dr Enes Efendioglu, Direktur Program dan Kepemudaan Turki untuk Uni Eropa Ilker Artasci, Konsulat Jendral RI untuk Istanbul Imam As’ari, Deputi Kepemudaan Kemenpora RI Asrorun Niam, Tim Reviewer beasiswa LPDP RI yang juga mantan Kepala Deputi 2 kepresidenan Yanuar Nugraha.

Acara dimulai dengan penampilan kebudayaan dari Indonesia kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Vice CEO Youth Break the Boudaries, Aldi Subakti, dan Ketua Pelaksana KTT Istanbul Youth Summit, Hofyan Nasakki. Setelah itu, sambutan diberikan oleh Imam As’ari selaku Konsulat Jendral Republik Indonesia di Istanbul dan Dr Enes Efendioglu dari Tim Beasiswa Pemerintah Turki.

Dalam kesempatan tersebut, Penasehat Beasiswa Turki menyampaikan jika saat ini angka pelajar Indonesia yang belajar di Turki melalui beasiswa YBB menyentuh angka 1.000 mahasiswa. Saat ini jumlah pelajar aktif ada 243 orang. “Tahun depan rencananya akan bertambah menjadi 300-an mahasiswa,” kata Efendioglu dalam keterangan yang yamg diterima Ahad (23/2).

Menurut Aldi Subakti, Hubungan antara Turki dan Indonesia semakin menguat dibidang pendidikan dan kepemudaan. Bahkan pada 2019 lalu, ada mahasiswa Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari Presiden Turki; Recep Tayyip Erdogan.

“Dengan adanya kouta tambahan bagi pelajar Indonesia ini, semoga bisa menambah motivasi bagi para pelajar Indonesia yang ingin menempuh studi di Turki dan bisa menghasilkan karya nyata yang bisa dikonsumsi banyak orang," ujar Aldi.

Ia pun menyebut kesempatan emas ini sangat jarang datangnya. Karena itu, pelajar Indonesia harus memanfaatkan sebaik mungkin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement