Sabtu 22 Feb 2020 05:05 WIB

Mimpi Membangun Kewirausahaan di Indonesia Timur

Tantangannya di Maluku, sumber daya manusia yang belum siap.

Billy Mambrasar (kanan)
Foto: Istimewa
Billy Mambrasar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih segar dalam ingatan ketika Billy Mambrasar, pemuda asal timur Indonesia ditunjuk menjadi salah satu dari tujuh orang Stafsus Presiden Joko Widodo dari kalangan millenial. Mimpi-mimpi besar membangun Indonesia dari Timur dimulai sejak Billy Mendirikan usaha sosial yang memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak Papua melalui @kitong_bisa.id.

Billy, yang merupakan Alumnus ITB, Lulusan Terbaik Australian National University (ANU), dan sedang dalam tahapan gelar magister keduanya di Universitas Oxford, Inggris terus melesat maju berkarya.

Visi Billy, sejalan dengan Presiden Jokowi, salah satunya adalah membangun manusia Indonesia yang unggul untuk peningkatan kesejahteraan dengan cara menciptakan lapangan kerja dan juga wirausaha muda. Tak hanya itu peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang juga difokuskan oleh Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin juga menjadi Perhatian Billy Mambrasar.

Salah satu langkah kongkritnya ialah dengan mengejar pembangunan Pusat Pengembangan Lewirausahaan anak muda di Indonesia Timur, atau yang sering Billy sebut sebagai: “Youth Creativity Hub”. Untuk Provinsi Papua, Pembangunan saat ini sedang berlangsung, dengan dipimpin penuh oleh Kementerian PUPR.

Sukses dengan Papua, Billly kemudian meminta Presiden Jokowi untuk membangun hal yang sama di Provinsi Maluku, pada tahun ini. Kegigihan Billy meminta tersebut membuahkan hasil, Presiden menyetujui dan hal ini menjadi angin segar bukan hanya untuk Billy, akan tetapi untuk anak-anak Indonesia Timur lainnya, khususnya di Maluku.

Bagaimana progres pembangunan "Youth Creativity Hub" yang dilakukan oleh Billy Mambrasar yang juga didapuk sebagai Duta SDG's Nasional tahun 2019 - 2021 ini?

"Planning-nya adalah sebuah pusat untuk menampung semua kreativitas anak muda di provinsi Maluku yang kemudian difasilitasi oleh pemerintah dan pihak swasta untuk dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memberikan pelatihan pelatihan kewirausahaan kepada mereka agar mereka bukannya kreatif dan mereka memiliki mental pengusaha untuk menjual hasil karyanya tersebut, baik dalam bentuk UMKM, Start-up, dan atau inovasi sosial," kata Billy dalam rilisnya, Jumat (21/2).

Untuk di Maluku sendiri kucuran dana dari pemerintah pusat sudah turun. Sebelumnya di Papua sudah disetujui maka saya mendorong berkali-kali kepada Pak presiden untuk di Maluku juga dia setujui. Karena dia sebagai staf khusus presiden, bukan hanya milik Papua saya milik semua provinsi Indonesia Timur.

"Jadi saya kejar kalau Papua sudah, Maluku kapan dan saya mendorong terus akhirnya disetujui untuk dikerjakan dengan dana  sebanyak Rp 204 miliyar untuk Provinsi Maluku," kata dia.

"Maluku harus memiliki creativity hub juga agar semua pemuda pemudi Maluku mendorong karya karya mereka naik level nasional maupun internasional," tambah dia.

Ia melanjutkan, pada 28 Oktober 2020, Presiden Jokowi akan memanfaatkan momen Sumpah Pemuda dengan melaunching Youth Creativity Hub di Papua, bersamaan dengan peresmian jembatan Youtefa. Untuk di Papua sendiri perkembangannya sangat Progresif, dan sudah masuk dalam tahap pengadaan, lalu akan berlanjut ke Pembangunan, dan diperkirakan memakan waktu 18 sampai 24 bulan dari sekarang sudah bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Di Ambon, pengadaan dan pembangunannya, menurut informasi yang saya dengan dari PUPR Kota, akan dimulai pada tahun 2021. Dia pikir, hal ini yang akan menjadi tantangan utamanya adalah bukan pembangunan fisiknya, akan tetapi penyiapan manusianya, sebagai ekosistem penggerak utamanya.

"Dari sekarang kita harus sudah menyiapkan ekosistem penggeraknya, atau manusianya, sehingga ketika sudah selesai dibangun, sudah akan ada yang mengoperasikannya," ujar dia.

Untuk tantangannya, misalnya, di Maluku yang ditakutkan adalah bangunannya sudah jadi, akan tetapi manusia belum siap bermain. "Jadi sambil menunggu proses pembangunan itu berjalan kita harus terus mengkampanyekan roadshow dan pelatihan bisnis dan inovasi mudah Maluku untuk mengubah mindset mereka agar dapat berinovasi dan ikut mendukung pembangunan kewirausahaan itu sendiri," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement