Sabtu 22 Feb 2020 07:11 WIB

Survei: Pengetahuan Warga Soal Pemilihan Wagub DKI Terbatas

Masih ada 39 persen responden yang tidak tahu bahwa proses pemilihan wagub.

Pemilihan wagub DKI (ilustrasi). Sebanyak 61 persen responden yang mengaku tahu ada pemilihan wagub DKI Jakarta, sedangkan 39 persen tidak tahu.
Foto: Republika/Mardiah
Pemilihan wagub DKI (ilustrasi). Sebanyak 61 persen responden yang mengaku tahu ada pemilihan wagub DKI Jakarta, sedangkan 39 persen tidak tahu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei persepsi publik DKI Jakarta dari Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) menyebutkan pengetahuan warga tentang proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno masih terbatas. Survei ini dilakukan pada periode 9-16 Februari 2020.

"Pengetahuan warga tentang pemilihan Wagub DKI Jakarta ternyata sangat terbatas. Masih ada 39 persen responden yang tidak tahu bahwa proses pemilihan wagub pengganti Sandiaga Uno sedang berlangsung dan sekarang dilakukan oleh DPRD DKI Jakarta," kata Direktur LKSP Astriana B Sinaga di Jakarta, Jumat (21/2).

Baca Juga

Dari 61 persen responden yang mengaku tahu ada pemilihan wagub DKI Jakarta, ia menambahkan, cukup banyak yang tidak tahu siapa kandidat Wagub yang sedang digodok DPRD. Mereka mencapai 18,2 persen. 

"Karenanya tidak heran jika nama Sandiaga Uno muncul kembali (3,3 persen), disamping nama cawagub Ahmad Syaikhu yang sudah diganti. Bahkan nama Djarot Saiful Hidayat, Ahmad Heryawan dan Tri Rismaharini bisa muncul dalam ingatan publik, termasuk termasuk Agus Harimurti Yudhoyono dan penceramah Haekal Hassan," ucap Astriana.

Berdasarkan survei persepsi publik DKI Jakarta dari Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP), calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta Nurmansyah Lubis lebih diingat warga ketimbang Ahmad Riza Patria. "Secara Top of Mind nama Nurmansjah Lubis lebih dikenal atau lebih sreg dipilih oleh responden dengan 55,4 persen, sedangkan Ahmad Riza Patria lebih rendah dengan 16,5 persen meskipun tokoh nasional," kata dia.

Alasan responden untuk memilih kandidat wagub DKI Jakarta, kata Astriana, terutama karena faktor integritas (41 persen), kemampuan memimpin (38 persen), faktor kecocokan atau chemistry dengan Gubernur DKI Jakarta (14 persen) dan kedekatan dengan warga (tujuh persen). "Dari hasil survei, Nurmansjah Lubis unggul di semua faktor itu," ujar Astriana.

Saat ini, partai pengusung pasangan Anies-Sandi yakni PKS dan Gerindra sepakat untuk mengajukan nama Nurmansjah Lubis dan Riza Patria untuk maju sebagai calon wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga. Sandiaga mundur karena dicalonkan sebagai wakil presiden dalam bursa Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto.

Mekanisme pemilihan calon wakil gubernur disepakati oleh DPRD DKI Jakarta untuk menggunakan mekanisme voting tertutup. Teranyar dalam proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta ini adalah DPRD DKI Jakarta akan membentuk Panitia Pemilih (Panlih) Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta untuk menentukan pengganti Sandiaga Uno, dengan ditargetkan terbentuk pada pekan depan antara hari Selasa (25/2) atau Rabu (26/2).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement