Jumat 21 Feb 2020 19:03 WIB

WNI di Diamond Princess Dikhawatirkan Terpapar Mutasi Corona

Ada 78 WNI di Diamond Princess, empat di antaranya telah positif tertular Corona.

Rep: Antara, Fauziah Mursid, Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Penumpang Diamond Princess melambaikan tangan ke penumpang lain yang meninggalkan kapal di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, Tokyo, Rabu (19/2). Sebanyak 78 WNI masih berada di kapal Diamond Princess.
Foto: EPA
Penumpang Diamond Princess melambaikan tangan ke penumpang lain yang meninggalkan kapal di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, Tokyo, Rabu (19/2). Sebanyak 78 WNI masih berada di kapal Diamond Princess.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengkhawatirkan para warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal di kapal pesiar Diamond Princess terpapar virus corona mutasi baru. Seperti diketahui ada 78 WNI di Diamond Princess, empat di antaranya telah positif tertular Corona.

"Dilihat dari tren penyakitnya seperti apa yang terjadi di China, maka kelompok ini dikhawatirkan munculnya mutasi baru dari Covid-19," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Achmad Yurianto di Jakarta, Jumat (21/2).

Baca Juga

Yurianto mengatakan, dari beberapa referensi yang dibaca termasuk pemantauan situs milik badan kesehatan dunia atau WHO menunjukkan seseorang positif terpapar virus Corona. Namun, gejala klinisnya makin ringan.

"Bahkan beberapa dilaporkan tanpa gejala. Positif tanpa gejala," ucapnya.

Artinya, gejala medis dari penyakit tersebut sudah bergeser menjadi seperti flu biasa. Kondisi itu saat ini menjadi perhatian WHO yang kemudian kewaspadaan harus makin ditingkatkan.

Akibatnya, kebijakan karantina terhadap penderita diharapkan selama 28 hari di mana sebelumnya hanya 14 hari. Apalagi, temuan di China keluhan baru muncul pada hari ke 20.

"Ini baru terjadi di akhir-akhir dan kebanyakan di luar Hubei," katanya.

Oleh karena itu, katanya, kewaspadaan terhadap ancaman virus Corona harus lebih ditingkatkan karena gejalanya baru muncul setelah 14 hari meskipun gejala klinis jauh lebih ringan. Pemerintah menegaskan para WNI di kapal pesiar itu akan menjalani masa inkubasi lebih lama dibandingkan WNI yang sudah menjalani observasi di Natuna beberapa waktu lalu.

"Khusus untuk kapal yang di Jepang kita membuat kebijakan proses observasi selama dua kali inkubasi," ujar dia.

Ia menjelaskan apabila para WNI tersebut sudah kembali ke Indonesia maka akan dilakukan pemeriksaan ulang. Baik secara fisik maupun virus yang mungkin saja terdapat di tubuh mereka.

[video] Virus Corona, 3.700 Orang Dikarantina di Kapal Pesiar Jepang

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap dua alternatif karantina terhadap 74 warga negara Indonesia (WNI) yang ada di kapal Diamond Princess. Menurut Ma'ruf, WNI di kapal pesiar yang tidak terpapar virus Covid-19 akan melalui proses karantina seperti halnya WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China beberapa waktu lalu.

"Kalau yang sifatnya itu belum terpapar, belum positif, tentu mekanisme seperti yang lalu, yang Wuhan. Tapi kalau yang sudah positif kan tidak boleh keluar dari sana," ujar Ma'ruf kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (21/2).

Ia menerangkan, jika para WNI itu sudah bisa dievakuasi, Pemerintah akan menyiapkan dua alternatif karantina. Pertama kata dia, jika WNI dipulangkan menggunakan pesawat maka akan dibawa ke suatu daerah, seperti sebelumnya di Natuna.

Opsi kedua, lanjut Ma'ruf, para WNI akan dikarantina selama perjalanan laut jika dipulangkan menggunakan kapal laut yang membutuhkan waktu lebih dari dua pekan.

"Dibawa ke satu daerah yang kayak kemarin (WNI dari Wuhan) atau ada alternatif lain masuk rumah sakit kapal laut, terapung, misalnya sampai 14 hari, ternyata udah dikarantina di kapal," ujarnya.

Namun demikian, Ma'ruf mengungkap hingga saat ini rencana evakuasi WNI dari di kapal pesiar belum ditentukan Presiden Joko Widodo. Hal ini juga karena Presiden masih menunggu sikap otoritas Pemerintah Jepang.

"Nah ini presiden belum menentukan, presiden akan menentukan gimana cara yang akan diambil," ujarnya.

Presiden Jokowi hari ini kembali menegaskan bahwa evakuasi 74 WNI yang masih bertahan di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang akan dilakukan secepatnya.

"Saya kira secepatnya, karena ini juga masih proses diplomasi Indonesia dan Jepang untuk kita minta ini, minta ini, tetapi di sana masih belum menjawabnya," ujar Presiden usai meninjau pembibitan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Jumat (21/2).

photo
Nama Baru Corona

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement