Jumat 21 Feb 2020 16:21 WIB

Tujuh Bangunan di Sukabumi Rusak Diterjang Angin Kencang

Bencana angin kencang melanda Kelurahan Kebon Jati, Cikole, Sukabumi, Jumat siang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang melanda Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (21/2) siang. Dampaknya sebanyak enam unit rumah warga dan satu mushola mengalami kerusakan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Peristiwa berlangsung ketika angin kencang meniup wilayah tersebut.

''Angin puting beliung menerjang permukiman padat yang merusakkan tujuh unit bangunan,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan Jumat sore. Material yang rusak kebanyakan genteng rumah warga dan asbes mushala di Kelurahan Kebonjati.

Adapun data yang dihimpun yang mengalami kerusakan diantaranya enam unit rumah warga dan 1 unit mushala. Enam unit rumah yang rusak yakni milik warga Uyung Firdaus, Ning Marlina, Iwan Kartiwan, Wawan, Amin, H Lili Suryana, dan Mushalla Al Furqon.

Zulkarnain mengatakan, lokasi kejadian tepatnya berada di Gang Pelita Kampung Baru, Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Dilaporkan tidak ada warga yang meninggal, sakit, ataupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Saat ini terang Zulkarnain, petugas BPBD masih melakukan inventarisasi terhadap kerusakan dengan koordinasi pihak kelurahan setempat. Di mana bantuan yang diperlukan adalah terpal untuk menutup genteng yang rusak.

Sebab kata Zulkarnain, kondisi dikhawatirkan hujan dan asbes untuk bangunan Mushalla Alfurqon. Ke depan warga diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang tinggi.

Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan menambahkan, aparat sudah siap siaga menghadapi potensi bencana di musim hujan. Hal ini untuk mencegah timbulnya korban jiwa maupun kerusakan materiil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement