REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tembok penahan tebing (TPT) di jalan nasional, tepatnya di Jalan Raya Limbangan mengalami longsor pada Jumat (21/2) pagi. Diduga, longsor itu disebabkan oleh gempa yang terjadi di wilayah Priangan Timur.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, TPT yang berada di wilayah Perum Pondok Indah Palasari Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan longsor setelah gempa terjadi pada Jumat (21/2) pagi.
"Longsor terjadi setelah ada gempa. Jadi beberapa menit setelah gempa pagi tadi, TPT ambruk ke pinggir jalan," kata dia ketika dikonfirmasi, Jumat (21/2).
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, beberapa warga sempat mengambil gambar tembok itu. Tiba-tiba, TPT runtuh ke sisi jalan. Longsoran itu tak mengenai pengendara yang melintas di jalan nasional tersebut. Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil dapat menghindari longsoran TPT.
Agus mengatakan, TPT yang roboh memikliki ketinggian 12 meter dan panjang 50 meter. "Sudah cek lokasi longsor dan koordinasi juga dengan pengembang. Karena TPT itu dibangun karena ada perumahan di atasnya," kata dia.
Ia menegaskan, fidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian terebut. Akses lalu lintas di Jalan Raya Limbangan sempat terhambat, tetapi saat ini petugas telah membersihkan material yang jatuh ke jalan.