Kamis 20 Feb 2020 13:02 WIB

Warga Masih Takut Terjadi Longsor Susulan

Warga masih enggan kembali tinggal di rumahnya karena takut longsor susulan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah pengungsi terdampak longsor di Kampung Legok Bintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, memeriksakan kondisi mereka di pos kesehatan, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah pengungsi terdampak longsor di Kampung Legok Bintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, memeriksakan kondisi mereka di pos kesehatan, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Puluhan warga yang terdampak longsor di Kampung Legok Bintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, masih enggan kembali tinggal di rumahnya. Mereka masih memilih tinggal di rumah tetangga atau kerabat yang lebih aman.

Bencana longsor longsor yang terjadi di wilayah itu pada Senin (17/2) dini hari, masih menyisakan trauma bagi korban terdampak. Mereka takut longsor besar kembali terjadi, sebab tanah di wilayah itu masih bergerak dan sesekali terjadi longsor kecil.

Salah satu warga yang mengungsi, Agus (36 tahun) mengakui hanya terancam bencana tanah longsor itu, tidak terdampak langsung. Namun, ia memilih mengungsi karena takut rumahnya ikut terkena longsor.

"Tanahnya masih gerak terus," kata dia kepada Republika, Kamis (20/2).

Saat ini, untuk sementara ia tinggal di rumah ketua rukun warga (RW) setempat. Meski mengungsi, Agus masih mengontrol rumahnya ketika siang hari. Sebab, di rumahnya terdapat hewan ternak yang harus diawasi. Namun untuk tidur di rumahnya, ia masih belum berani.

"Gak sanggup tinggal di situ lagi, kebayang terus. Maunya mah pindah," kata dia sembari membayangkan ketika longsor terjadi pada Senin dini hari.

Kepala Desa Sukamaju, Yeyet mengatakan, pemerintah desa berencana untuk merelokasi rumah warga yang terdampak longsor. Menurut dia, lokasi terjadinya bencana sudah tidak layak untuk ditinggali. Pihaknya pun sudah mencari tempat yang aman untuk relokasi.

"Kalau tidak direlokasi pemerintah kabupaten, saya juga siap. Memang dana desa tidak diperbolehkan beli tanah. Tapi bikin rumah siaga bencana bisa," kata dia.

Berdasarkan data Pemerintah Desa Sukamaju, sebanyak 73 jiwa di Kampung Legok Bintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, masih mengungsi hingga Kamis (20/2). Rumah mereka terdampak bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin dini hari.

Yeyet mengatakan, sedikitnya 24 rumah dan satu masjid yang terdampak longsor di kampung itu. Sebanyak 14 bangunan masuk dalam zona merah yang terancam longsor. "Yang parah dari 42 bangunan itu ada 14 rumah. Itu zona merah. Sudah tak bisa ditinggali," kata dia di lokasi pengungsian, Kamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement