Kamis 20 Feb 2020 12:20 WIB

73 Jiwa Terdampak Longsor di Garut Masih Mengungsi

Bantuan logistik dari dinsos hanya diberikan sampai H+3 sejak mengungsi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pengungsi terdampak longsor di Kampung Legok Bintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, memeriksakan kondisi mereka di pos kesehatan, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah pengungsi terdampak longsor di Kampung Legok Bintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, memeriksakan kondisi mereka di pos kesehatan, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak 73 jiwa di Kampung Legok Bintilu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, masih mengungsi hingga Kamis (20/2). Pasalnya, rumah mereka terdampak bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin (17/2) dini hari.

Kepala Desa Sukamaju Yeyet mengatakan, sedikitnya 24 rumah dan satu masjid yang terdampak longsor di kampung itu. Sebanyak 14 bangunan masuk dalam zona merah yang terancam longsor.

"Yang parah dari 24 bangunan itu ada 14 rumah. Itu zona merah. Sudah tak bisa ditinggali," kata dia di lokasi pengungsian, Kamis.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, sebagian warga mengungsi di rumah-rumah yang dianggap aman. Sementara sebagian besar warga mengungsi di rumah ketua rukun warga (RW) setempat.

Menurut Yeyet, sejauh ini, kondisi pengungsi masih aman. Kebutuhan logistik untuk para pengungsi ditanggung oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut. Di dekat rumah warga yang digunakan sebagai tempat pengungsian, didirikan juga pos kesehatan. Warga yang merasa mulai sakit dapat memeriksakan kesehatannya di pos itu.

Kendati demikian, aktivitas warga yang mengungsi terganggu. Mereka tak bisa beraktivitas seperti hari biasanya. "Aktivitas cuma nyari rumput. Berkebun mah tidak bisa, karena lokasi kebunnya juga terancam longsor," kata dia.

Yeyet belum dapat memastikan sampai kapan warga terdampak akan diungsikan. Menurut dia, bantuan logistik dari dinsos hanya diberikan sampai H+3 sejak mengungsi. 

"Untuk besok, kita masih dibantu sama pemkab. Kita juga akan upayakan minta ke warga-warga yang sehat. Kita minta seridonya, sebab di sini nilai swadaya warga masih tinggi," kata dia.

Sebelumnya, kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, pada Senin sekira pukul 02.00 WIB. Akibat kejadian itu, satu orang tertimbun material longsoran. Korban baru berhasil ditemukan pada Selasa (18/2) dalam keadaan meninggal dunia.

Berdasarkan laporan Kantor SAR Bandung, korban ditemukan dalam rumahnya dengan kondisi tertimpa bangunan, dengan kedalaman tanah sekitar 1 meter. Sementara di lokasi kejadian kondisi tanah masih labil.

Diketahui korban tinggal seorang diri di rumah tersebut. Berdasarkan laporan itu, seluruh warga di RW 03 Desa Sukamaju telah dievakuasi ke balai desa. Selain menimbulkan korban jiwa, peristiwa tanah longsor yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi, menyebabkan sejumlah bangunan terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement