REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta tengah mengembangkan desa wisata. Desa wisata ini bisa menjadi potensi pariwisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan.
Kepala Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Irfan Suryana mengatakan pengembangan desa wisata ini sejalan dengan implementasi instruksi Kementerian Pariwisata terkait desa wisata sebagai destinasi wisata. Desa wisata dapat menonjolkan kearifan lokal daerah tersebut.
Irfan menuturkan salah satunya yang sudah ada yakni di Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong. Nuansa lokal kental terasa di kampung ini.
Ia menyebutkan kegiatan yang ada di Kampung Tajur banyak berkaitan dengan edukasi kearifan lokal yang ada. Mulai dari membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga membuat gula aren, atau keseharian warga pribumi di desa setempat.
"Rumah-rumahnya masih rumah panggung dan bilik. Cara memasaknya juga masih gunakan tungku (hawu) atau kayu bakar," kata Irfan baru-baru inu.
Menurutnya, Kampung Tajur mulai dikenal orang sebagai destinasi wisata lokal. Pengunjungnya setiap pekan tak kurang dari 50 orang atau untuk rombongan tak kurang dari 200 orang.
"Yang datang ada dari wilayah-wilayah perkotaan yang memang jenuh datang ke mall sehingga beralih ke desa wisata," ujarnya.
Ia menambahkan kini Disporaparbud Purwakarta pun tengah mengkaji usulan satu wilayah yang hendak dijadikan kembali desa wisata. Daerah tersebut berada di wilayah Kecamatan Kiarapedes.
"Intinya desa yang ingin masuk desa wisata itu mesti menonjolkan kearifan lokal. Sehingga ini nantinya bisa memberikan pendapatan ke masyarakat sekitar juga BUMDes," ucapnya.