Rabu 19 Feb 2020 18:57 WIB

Megawati: Kita akan Buatkan Visi Misi Calon Kepala Daerah

PDIP akan memberikan arahan visi misi ke calon kepala daerah.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa para calon kepala daerah yang diusung harus memiliki visi misi. Visi misi itu, kata Mega, tidak bisa dibuat oleh pasangan calon terpisah dari partai pengusung.

"Saya telah memutuskan, visi misi mereka yang datang dari PDI Perjuangan, diberikan arahan yang namanya partai," kata Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Rabu (19/2) saat memberikan arahan kepada pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada 2020.

Baca Juga

Dia mengatakan, visi misi itu akan disusun calon kepala daerah bersama partai. Putri presiden Soekarno itu menegaskan bahwa para calon itu tak bisa asal jalan semaunya sendiri walau sudah diputuskan pengusungannya.

Menurut Mega, keputusan itu dilakukan berdasar atas pengalaman salah satu wawancara dengan calon kepala daerah Papua. Saat itu, jelas Mega, calon tersebut memaparkan visinya untuk membangun wilayahnya yang baru dimekarkan.

Calon kepala daerah tersebut dengan mudahnya menyebut akan memaksimalkan potensi tambang emas. Namun, ketika dicecar lebih jauh, calon itu tidak memahami teknis dan cara melakukan visinya tersebut.

Dari pengalaman seperti itulah, kata Mega, maka PDIP memiliki pandangan bahwa visi misi seharusnya bukan visi misi pribadi semata. Namun sebuah visi yang dibicarakan bersama sesuai dengan ideologi negara dan kondisi wilayah.

"Maka itu kita buatkan visi misi. Bukan hanya menjiplak saja. Kita akan panggil, dan sampaikan draf garis besarnya," katanya.

Dia mengatakan, metode ini bukan kali pertama dilakukan PDIP. Presiden kelima RI ini mengungkapkan, hal serupa sempat sudah dilaksanakan melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Prinsip yang sama itu lalu diujicobakan di Provinsi Bali yang mayoritas kepala daerahnya dari PDIP.

"Kami bikin pilot project di Bali. Itu jalan itu saja, tadinya ribut. Saya minta jadi satu dan berunding, dan diminta kasih lihat ke Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Apa hasilnya? Akhirnya bisa dibuat shortcut atau penghubung yang memendekkan jalan itu. ada dua. Biayanya juga jadi lebih rendah," kata Megawati.

Dia memastikan bahwa visi misi itu tidak akan menjiplak dari satu wilayah untuk wilayah lainnya. Sebab, sambung dia, setiap masing-masing daerah punya kekhusuan, semisal secara geografis.

"Tapi draf yang disiapkan ini akan mempermudah. Dan kalau didorong partai, visi misi itu bukan abal-abal. Saya lihat daerah yang visi misinya abal-abal, tak jalan di lapangan. Banyak dibikinkan oleh konsultan. Lucunya, konsultan juga tak tahu daerah itu," kata Megawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement