Rabu 19 Feb 2020 18:22 WIB

Wapres: 200 Ribu Rumah Selesai Dibangun Pascagempa Lombok

Proses pengerjaan sisa bangunan rusak sudah mulai berlanjut.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin saat meninjau rekonstruksi bangunan pascagempa Lombok di Desa Gontoran, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin saat meninjau rekonstruksi bangunan pascagempa Lombok di Desa Gontoran, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap, sudah lebih dari 200 ribu unit rumah rusak selesai dibangun pascagempa Lombok yang terjadi pada 2018 lalu. Selanjutnya, pemerintah akan fokus menyelesaikan sisa unit rumah maupun bangunan yang belum selesai dibangun.

Demikian disampaikan Ma'ruf usai meninjau rekonstruksi bangunan pascagempa Lombok di Desa Gontoran, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/2).

"Secepatnya (diselesaikan) sekarang sisanya tidak banyak, yang sudah selesai sudah 200 ribuan jadi tidak sedikit," ujar Ma'ruf di depan masyarakat Desa Gontoran.

Ma'ruf menerangkan, sisa rumah yang belum selesai pengerjaannya dikarenakan pembaruan data dan sempat vakum akibat ada pergantian dari unsur TNI. Namun demikian, ia memastikan proses pengerjaan sisa bangunan rusak sudah mulai berlanjut.

Ma'ruf juga sempat berinteraksi dengan masyarakat yang rumahnya rusak dan telah selesai dibangun. "Mudah-mudahan masyarakat puas dengan hasil pembangunan ini. Pemerintah tentu ingin berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, supaya punya rumah lagi bisa menempati lagi," ujarnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkap, secara keseluruhan rumah rusak akibat gempa baik ringan, sedang, berat kurang lebih 226 ribu unit. Namun, hingga kini sudah selesai hampir 200 ribu unit.

"Jadi ini bukan pekerjaan mudah, namun berkat kerjasama pemerintag pudat dan daerah dibantu tni polri dan para relawan. Alhmdulilah sampai hari ini sudah hampir 200 ribu unit rumah yang selesai dibangun," ujarnya.

Doni memastikan, sisa rumah yang belum selesai pekerjaannya akan dituntaskan dalam dua bulam terakhir. "Sisanya akan kita percepat memang dalam kurun waktu dau bulan terakhi ada sedikit kevakuman karena terjadi pergantian dari unsur TNI. Mudah mudahan minggu depan akan ada penambahan jumlah, sama seperti yang dikirimkan panglima tni sebelumnya," kata Doni.

Dalam catatan BNPB disebutkan bahwa gempa bumi tektonik yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2019 ini, mengakibatkan setidaknya 562 orang meningal dunia,  1.886 orang luka-luka dan 344.150  orang mengungsi. Korban tersebut tersebar di 7 Kabupaten/Kota meliputi Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur,  Lombok Barat, Lombok Tengah dan Sumbawa serta Sumbawa Barat.

Sedangkan perkembangan pembangunan dan perbaikan rumah rusak, BNPB mencatat sebanyak 188.145 dari  226.204  unit rumah rusak telah di tangani. Adapun rinciannya, oleh BNPB disebutkan bahwa yang selesai perbaikan fisik 100 persen sebanyak 133.927 unit (59 persen ) dan dalam proses perbaikan dan pembangunan berjumlah 54.218 unit (24 persen), sehingga masih tersisa 38.059 unit (17 %) rumah rusak yang belum dikerjakan.

Untuk perkembangan pembangunan fasilitas umum dan sosial data dari PUPR per 9 Januari 2020 disebutkan bahwa 1.230 kerusakan yang terdiri dari 397 rusak berat,  311 rusak sedang dan 608 rusak ringan serta 14 dalam kondisi baik. Penanganan terhadap 1.230 kerusakan,  492 lokasi sarana dan prasarana yang di tangani Kementerian PUPR meliputi 373 fasilitas pendidikan, 28 fasilitas kesehatan, 1 pasar, 87 fasilitas ibadah serta 3 bangunan lainnya.

Sementara 738 Lokasi Sarpras yang ditangani Kementerian/Lembaga selain PUPR, Pemda, NGO, Swasta yaitu 457 Fasilitas Pendidikan, 32 Fasilitas Kesehatan, 11 Perekonomian, 235 Fasilitas Ibadah dan 3 Bangunan Lainnya.

Dari 492 lokasi yang dibangun Kementerian PUPR, BNPB mencatat 694 sarpras sudah selesai dikerjakan yang terdiri dari 266 Bangunan Sementara, 253 Fasilitas Pendidikan (total 1068 Rang Kelas Belajar Sementara), 12 Fasilitas Kesehatan dan Bangunan lainnya.

Kemudian sebanyak 237 Bangunan Rehab/Retrovit yang terdiri dari 163 Pendidikan, 16 Fasilitas Kesehatan, 56 Fasilitas Ibadah dan 2 Bangunan lainnya. Lalu 191 Bangunan Permanen dengan rincian 156 Pendidikan, 3 Kesehatan, 1 Pasar dan 31 Fasilitas Ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement