Rabu 19 Feb 2020 23:22 WIB

Limbah Minyak Cemari Pantai Senggiling

Limbah minyak di Bintan, Kepri sudah jadi masalah tahunan

Limbah minyak / Ilustrasi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Limbah minyak / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG - Limbah minyak berwarna hitam (sluge oil) mencemari Pantai Senggiling, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Rabu (19/2). Limbah minyak tersebut membuat pantai kotor dan pasir putih pun berubah warna.

Di lokasi tersebut terdapat sejumlah petugas daerah yang mengambil sampel. Di pantai yang tercemar limbah minyak hitam itu juga terdapat puluhan kapal kelong.

Panglima Muda Hulubalang Lembaga Adat Melayu Bintan, Iman Ali, mengatakan, limbah minyak hitam ini tidak hanya merugikan pengusaha yang bergerak di bidang wisata, melainkan juga nelayan.

"Ini persoalan tahunan tetapi tidak mampu diselesaikan. Kami berharap pemerintah pusat fokus mengatasi permasalahan ini," ujarnya.

Selain di Senggiling, di sepanjang pantai di kawasan Kawal, Desa Teluk Bintan, Desa Malang Rapat, dan Berakit juga terdapat minyak hitam yang mencair dan mengotori kawasan tersebut.

Minyak hitam yang berada di pinggir pantai, tidak hanya mencemari kawasan objek wisata, melainkan juga kawasan tangkapan ikan. Ratusan perahu dan sampan juga kotor.

"Minyak hitam lengket di jaring ikan dan bubuh kepiting," kata Ketua RT 2 Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kurnia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement