Rabu 19 Feb 2020 16:21 WIB

Dua BUMD Jabar Kolaborasi Bisnis Pertanian

Kolabirasi tersebut mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
 kegiatan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil SAPA WARGA yang juga diikuti Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama bank bjb menyampaikan capaian sat tahun penyaluran bjb Mesra termasuk didalamnya disampaikan bjb Mesra bagi penyandang disabilitas.
kegiatan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil SAPA WARGA yang juga diikuti Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama bank bjb menyampaikan capaian sat tahun penyaluran bjb Mesra termasuk didalamnya disampaikan bjb Mesra bagi penyandang disabilitas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (Jabar) Bank BJB dan Agro Jabar, bersinergi menggelar tanam perdana komoditas jahe di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Rabu (19/2). 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi langkah  kedua perusahaan tersebut. Sinergitas tersebut menandakan kondisi dua BUMD itu terus membaik.  “Akhirnya BUMD Jawa Barat sudah mulai menampakkan kesehatan yang makin prima. Butuh waktu 12 bulan lebih mereformasi cara berbisnis yang baik dan memberikan SDM (Sumber Daya Manusia) baru yang hasilnya juga mengemuka,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil menilai jahe sebagai komoditas bernilai ekonomi baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. BJB dan Agro Jabar, akan menanam jahe merah di lahan seluas 100 hektare melalui modal yang berasal dari bank bjb senilai Rp13 miliar.  “Yang menarik adalah sudah ada pembelinya yang siap. Ini sebenarnya yang harus dikembangkan, yaitu sebuah pertanian dengan sistem ekonominya sudah siap atau off taker,” katanya.

Selain itu, yang menariknya lagi adalah dimulai dengan sinergi BUMD Jawa Barat. "Jadi, BUMD-BUMD yang ada di lingkungan Pemprov (Jawa Barat) ini harus saling menguatkan. Permodalannya saya perintahkan jangan dari bank yang lain, tapi dari BJB,” katanya.

Emil juga menginstruksikan OPD terkait untuk mendata dan meningkatkan produksi produk pertanian yang ramai di pasaran. Emil  meminta Agro Jabar untuk proaktif mencari lahan di kabupaten/kota di Jabar guna mengembangkan produk-produk tersebut.  “Maka dimulai dulu kalau kita cerdas dengan mengawinkan database, apa yang laku di pasar diterjemahkan dengan kebutuhan Jawa Barat, kemudian diterjemahkan berapa kebutuhan tanahnya,” katanya.

Ia telah perintahkan Agro Jabar untuk keliling Jawa Barat melihat tanah kosong. "Tanah-tanah kosong ini ada karena pemilik lahan bingung mau menanam apa, takut tidak laku karena tidak ada pengetahuan tentang pasar," katanya.

Direktur Consumer dan Retail Bank BJB Suartini mengatakan, upaya kolaborasi tersebut sebagai komitmen BJB dalam mendukung program dan pembangunan ekonomi di Jabar. Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara bank BJB dan Agro Jabar tentang pemberian fasilitas kredit untuk budi daya jahe dan kentang.

“Bank BJB senantiasa mendukung kegiatan usaha yang memiliki fundamental keuangan usaha yang cukup baik, sebagaimana dimiliki PT Agro Jabar. Maka penandatanganan kerja sama ini salah satu bentuk realisasi BUMD di Jawa Barat,” papar Suartini.

Direktur Utama PT Agro Jabar (Perseroda) Kurnia Fajar menilai tanaman jahe sebagai salah satu rempah Nusantara diminati bangsa Eropa. Nantinya, jahe yang ditanam di Subang akan diekspor ke Eropa dan Korea Selatan. “Karena Jawa Barat memiliki agroklimat yang cocok dan sejarah sudah membuktikan bahwa rempah-rempah Nusantara dari lima besar rempah Nusantara yang dicari bangsa Eropa salah satunya jahe,” kata Kurnia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement