Rabu 19 Feb 2020 15:46 WIB

Antisipasi Corona, PUPR Soroti Fasilitas Air Bersih

Air bersih menjadi fokus utama PUPR untuk cegah penyebaran penyakit, terutama corona.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Mencuci tangan (Ilustrasi). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti fasilitas air bersih untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Mencuci tangan (Ilustrasi). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti fasilitas air bersih untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi virus corona baru dari Wuhan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti fasilitas air bersih. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga mengatakan khususnya fasilutas air bersih di tempat wisata. 

"Kita harus tingkatkan kebersihan buat kesehatan. Bicara air bersih dan sanitasi. Tadi diidentifikasi di berbagai tempat wisata masalah kebersihan toilet jadi fokus utama," kata Danis usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) pariwisata di Kementerian Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi, Rabu (19/2). 

Baca Juga

Dia menjelaskan untuk mengupayakan hal tersebut, Kementerian PUPR memang yang membangun akses jalan air bersih dan sanitasi. Dia menegaskan jika kesehatan dan kebersihan sudah bisa dijamin namun pencegahan terhadap virus corona tetap harus dilakukan. 

"Identifikasinya kan salah satu daya saing kita itu kurang di kebersihan dan kenyamanan," ujar Danis. 

Misalnya, kata Danis, Kementerian PUPR saat ini tengah menyiapkan insinerator di Labuan Bajo. Selain itu di beberapa daerah juga akan dikembangkan layanan air bersih hingga ke fasilitas toilet. 

"Pasti kita perbaiki teritama toilet publik. Akan kita usahakan lebih bagus. Lalu akses air besihnya sampahnya juga kita perbaiki," tutur Danis. 

Danis menambahkan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan skenario untuk menghadapi dampak dari virus corona. Prediksinya dampak tersebut memiliki pola wktu saat wabah SARS pada 2003 yang bisa tujuh sampai sepuluh bulan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement