REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Kamran Dikrama, Rizkyan Adiyudha, Lintar Satria
China daratan melaporkan 1.749 kasus baru infeksi Corona pada Selasa (18/2). Menurut Komisi Kesehatan Nasional, jumlah laporan kasus baru itu turun dari 1.886 kasus sehari sebelumnya dan jadi yang terendah sejak 29 Januari.
Angka 1.749 itu mengakumulasi total kasus terkonfirmasi di China daratan hingga kini menjadi 74.185. Adapun, korban tewas akibat Corona di China daratan mencapai 2.004 sampai akhir Selasa, naik 136 dari hari sebelumnya.
Provinsi Hubei, menjadi pusat berjangkitnya Corona, melaporkan 132 kematian baru. Sementara di ibu kota provinsi, Wuhan, tercatat 116 orang meninggal.
Dikutip laman South China Morning Post, otoritas kesehatan Hubei juga melaporkan tentang pasien yang sembuh setelah menjalani perawatan. Hingga berita ini ditulis jumlah warga pulih lebih dari 9.100 orang.
Peluncuran data terbaru terkait Covid-19 dilakukan hanya beberapa jam setelah Rusia mengumumkan akan melarang semua warga China memasuki wilayahnya. Pelarangan itu akan mulai diterapkan pada Kamis (20/2).
"Pembatasan itu tidak akan memengaruhi penumpang transit," kata otoritas Rusia yang bertanggung jawab atas pencegahan penyebaran Covid-19 dalam sebuah pernyataan pada Selasa (18/2) dikutip laman the Moscow Times.
Rusia mengatakan, bahwa penangguhan itu hanya bersifat sementara. Namun, Rusia tak menjelaskan sampai kapan peraturan tersebut akan diterapkan. Saat ini Rusia sedang menangani dua kasus Covid-19. Satu warganya yang menumpangi kapal pesiar Diamond Princess juga dinyatakan positif terinfeksi virus.
Kapal tersebut berada di Yokohama, Jepang. Sejak 5 Februari lalu, seluruh penumpang Diamond Princess dikarantina di atas kapal. Hingga saat ini terdapat 542 penumpang Diamond Princess yang positif terinfeksi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia untuk tetap terus mewaspadai penyebaran virus Corona. Hal tersebut disampaikan menyusul telah berkurangnya jumlah kasus penderita Corona di China dalam beberapa pekan terakhir.
"Data pemerintah China tampaknya menunjukkan penurunan dalam kasus-kasus baru. Tetapi tren apapun yang muncul harus tetap diwaspadai," kata Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti diwartakan Reuters, Rabu (19/2).
Secara global, WHO mencatat ada 92 kasus penularan Corona dari manusia ke manusia di 12 negara selain China. "Kami belum melihat transmisi lokal dari virus Corona kecuali dalam situasi tertentu seperti kapal pesiar Diamond Princess," kata Tedros.
[video] Menlu Pastikan Tiga WNI Positif Corona Ditangani dengan Baik
Potensi pandemi
Menteri Kesehatan Prancis yang baru, Olivier Veran mengatakan ada 'risiko kredibel' wabah virus corona China dapat menjadi pandemi. Pandemi terjadi ketika virus itu menyebar ke seluruh dunia.
"Ini adalah asumi kerja dan resiko yang kredibel," kata Veran kepada stasiun radio France Info Radio, Selasa (18/2).
Veran mengatakan, Prancis sudah siap mengatasi setiap kemungkinan. Menurutnya, sistem kesehatan Prancis cukup kuat dan lengkap.
Veran menambahkan, empat orang pasien yang dinyatakan positif virus Corona baru masih berada di rumah sakit. Pekan lalu ada seorang turis China lanjut usia yang meninggal dunia karena virus tersebut.
Laki-laki berusia 80 tahun itu menjadi pasien pertama virus Corona yang meninggal dunia di Eropa. Jumlah total pasien yang meninggal dunia di China sudah mencapai 1.868 jiwa.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) pandemi adalah penyakit baru menyebar ke seluruh dunia. Pada Senin (17/2) lalu kepala program darurat WHO Dr Mike Ryan ditanya apakah wabah virus corona sudah menjadi pandemi.
"Isu sebenarnya adalah apakah kami melihat transmisi yang efisien di masyarakat di luar China dan saat ini kami tidak mengamati hal itu," kata Ryan.
Nama Baru Virus Corona