Selasa 18 Feb 2020 21:32 WIB

Satgas Anti Mafia Bola Awasi Judi Online

Pengaturan skor itu tidak terlepas dari bandar judi.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono (kedua kanan) didampingi Ketua Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal Pol Hendro Pandowo (kedua kiri), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kanan), dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers terkait Satgas Antimafia Bola Jilid III di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono (kedua kanan) didampingi Ketua Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal Pol Hendro Pandowo (kedua kiri), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kanan), dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers terkait Satgas Antimafia Bola Jilid III di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Anti Mafia Bola Brigjen Hendro Pandowo melakukan rapat koordinasi bersama Sekretaris Menpora (Sesmenpora) Gatot Dewa Broto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/2). Pertemuan itu bertujuan untuk meningkatkan sinegritas antar dua instansi tersebut.

Hendro mengatakan, salah satu pembahasan dalam pertemuan itu adalah pengawasan terhadap dugaan keterkaitan judi online dengan pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola. Dia menyebut, pengawasan terhadap judi online itu merupakan saran dari Sekretaris Menpora.

"Pengaturan skor itu tidak terlepas dari bandar judi. Itu sedang kami dalami terkait dengan peran mereka untuk mengatur skor sepak bola di Indonesia," kata Hendro usai melakukan pertemuan. 

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Gatot menuturkan, pentingnya sinegritas antar dua instansi, yakni Satgas Anti Mafia Bola dan Kemenpora. Menurut Gatot, dengan adanya kerja sama mampu memperkecil kemungkinan pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola. Sehingga Indonesia bisa melahirkan pemain-pemain sepak bola yang profesional.

Gatot mengungkapkan, hal itu menjadi penting setelah ia berkaca dari liga sepak bola yang ada di Eropa. Dia mengatakan, di sana terdapat sinergitas antara federasi sepak bola dengan pihak klub.

"Saat itu, saya ada di Eropa. Ternyata di sana, sinergitas antara pemerintah dan federasi kayak PSSI-nya itu bagus. Makanya, di sana itu sangat kecil kemungkinan pengaturan skor," ungkap Gatot. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Polri kembali membentuk satuan tugas (Satgas) Anti Mafia Bola Jilid 3. Satgas tersebut sudah mulai berlaku sejak Sabtu (1/2) hingga enam bulan ke depan.

Tidak berbeda jauh dengan Satgas Anti Mafia Bola sebelumnya, tim ini juga bertugas untuk mengawal seluruh pertandingan liga sepak bola Indonesia, serta mencegah terjadinya pengaturan skor (match fixing).

"Tugasnya Satgas Anti Mafia Bola Jilid 3 ini kan pertama memetakan kasus-kasus yang tahap 1, 2 dan monitoring pertandingan liga 1, 2 dan 3, serta mencegah terjadinya match fixing," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Selasa (4/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement