Selasa 18 Feb 2020 17:22 WIB

Puluhan Warga di Garut Mengungsi Akibat Longsor

Warga yang terdampak longsor di Garut ditempatkan di Kantor Desa Sukamaju.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tertimbun longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Selasa  (18/2).
Foto: dok. Kantor SAR Bandung
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tertimbun longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Puluhan warga di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, harus mengungsi sementara waktu lantaran terdampak bencana longsor yang terjadi pada Senin (17/2). Warga yang terdampak untuk sementara ditempatkan di Kantor Desa Sukamaju sampai keadaan kembali kondusif.

Camat Talegong, Caca Rifa'i mengatakan, terdapat puluhan orang yang mengungsi di Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong. Sebab, lokasi tempat tinggal mereka masih terjadi pergerakan tanah dan berpotensi menyebabkan tanah longsor susulan.

Baca Juga

"Mangkanya kami sudah sosialisikan agar mengosongkan rumah," kata dia, Selasa (18/2).

Namun, kata dia, warga masih ada yang belum rela mengungsi. Mereka khawatir, hewan ternak yang ditinggalkan dekat rumahnya hilang. Karena itu, Caca menambahkan, pihaknya akan menyiapkan tempat untuk hewan ternak warga yang mengungsi.

Sebelumnya, kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, pada Senin (17/2) sekira pukul 02.00 WIB menyebabkan satu orang tertimbun material longsoran. Korban baru berhasil ditemukan pada Selasa (18/2) dalam keadaan meninggal dunia.

Berdasarkan laporan Kantor SAR Bandung, korban ditemukan dalam rumahnya dengan kondisi tertimpa bangunan, dengan kedalaman tanah sekira 1 meter. Sementara di lokasi kejadian kondisi tanah masih labil.

Korban tinggal seorang diri di rumah tersebut. Berdasarkan laporan itu, seluruh warga di RW 03 Desa Sukamaju telah dievakuasi ke balai desa.

Selain menimbulkan korban jiwa, peristiwa tanah longsor yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi, menyebabkan sejumlah bangunan terdampak. Dari laporan sementara pihak desa, terdapat dua rumah rusak berat, 11 rumah dan satu masjid terancam. Total warga yang terdampak mencapai 31 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement