Selasa 18 Feb 2020 15:31 WIB
Wujudkan one village one outlet BBM/LPG di Tanah Air

Pertamina Gandeng Kemendagri Tawarkan Bisnis Pertashop

Sedikitnya 7.196 Kecamatan yang ada di pelosok Tanah Air bisa memiliki satu outlet.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati
Foto: Antara/Galih Pradipta
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepakatan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna memperluas layanan BBM dan LPG, melalui pengadaan Pertashop di desa- desa di seluruh wilayah Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, di sela kegiatan Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 tingkat Jawa Tengah, yang dilaksanakan di Holly Stadium, Semarang, Selasa (18/2).

Turut menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan ini Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid serta ribuan aparat desa se-Jawa Tengah yang hadir dalam acara ini.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen BBM dan LPG yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.

Kehadiran Pertashop diharapkan juga dapat mendukung program Pertamina  One Village One Outlet (OVOO), dalam rangka memastikan seluruh desa yang ada di negeri ini tersentuh oleh pelayanan Pertamina.

“Kerja sama ini merupakan kemitraan strategis antara Pertamina dengan Kemendagri, dalam rangka mewujudkan keadilan energi,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati usai penandatanganan nota kesepakatan ini.

Pertamina, kata Nicke, bakal memastikan, sedikitnya 7.196 Kecamatan yang ada di pelosok tanah air ini, setidaknya bisa memiliki satu outlet pelayanan Pertamina, baik BBM maupun LPG.

Kendati bakal dibangun di pedesaan, pembangunan Pertashop tersebut akan tetap memperhatikan aspek keamanan serta komersial demi menjaga keberlangsungan bisnis sarana pendukung kebutuhan energi di pedesaan. Maka, sebagai instansi, Pemerintah yang memiliki kewenangan hingga pedesaan, kemitraan dengan Kemendagri diharapkan dapat mempercepat perizinan dan dukungan sosialisasi kepada masyarakat dalam pembangunan Pertashop.

Dikatakan Nicke, Pertamina akan membangun sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat hingga ke pedesaan dengan memperluas penyediaan atau availability energi.

“Pembangunan Pertashop akan diprioritaskan bagi daerah (kawasan perdesaan) yang selama ini masih belum terjangkau oleh akses Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," ujarnya.

Menurut Nicke, saat ini terdapat 475 bangunan  Pertashop yang sudah diproduksi dan siap didistribusikan. Mini Outlet tersebut juga diwujudkan dengan menggunakan komponen dan diproduksi di dalam negeri.

Saat ini, Pertashop dibangun dengan tiga kategori kapasitas penyaluran, yang meliputi 400 liter per hari (Gold), 1.000 liter per hari (Platinum) dan kapasitas penyaluran 3.000 liter per hari (Diamond).

Untuk memperluas pembangunan Pertashop, Pertamina juga akan mengembangkan dua skema kerja sama, yang terdiri atas Skema Investasi oleh Pertamina dan Skema investasi oleh Lembaga di Desa (BUMDes).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement