Selasa 18 Feb 2020 15:10 WIB

Resapan Air di Kantor Kelurahan Jatinegara Masih Kurang

Resapan air yang kurang menyebabkan air menggenangi basement kelurahan Jatinegara.

Rep: Flori Sidebang / Red: Friska Yolanda
Kondisi Kantor Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, usai tergenang air, Senin (17/2).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kondisi Kantor Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, usai tergenang air, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur baru saja diresmikan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Senin (10/2) lalu. Gedung yang dahulunya hanya terdiri dua lantai, kini telah dibangun kembali menjadi lima lantai termasuk basement. Aroma cat tembok di gedung itu pun masih tercium cukup menyengat.

Meski demikian, basement tersebut sempat tergenang air setinggi 30 sentimeter, Ahad (16/2) sore. Hal itu diduga akibat curah hujan yang tinggi dan kurangnya daerah resapan air maupun pompa di lokasi tersebut. 

Baca Juga

"Saat ini memang baru cuma satu ya (pompa air). Nanti akan ditambah lagi jumlahnya," kata Camat Cakung, Jakarta Timur Achmad Salahudin saat dihubungi, Senin (17/2).

Selain itu, sambung dia, sejumlah pihak terkait, seperti tata bangunan telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Achmad menuturkan, nantinya saluran-saluran air yang tersumbat akan turut dirapikan. 

Menurut Achmad, saat perencanaan pembangunan dilakukan, sudah terdapat sumur resapan yang berfungsi untuk mengalirkan air dari sekitar lokasi itu. Namun, dia menilai, pembuatan sumur itu kemungkinan tidak mengantisipasi curah hujan yang tinggi. 

"Cuma mungkin tidak mengantisipasi curah hujan yang tinggi. Sehingga terjadi seperti itu (air menggenang di basement)," ungkap Achmad.

Apalagi, kata dia, saat ini curah hujan di Ibu Kota cukup tinggi. Namun, hal itu tidak dapat terantisipasi sumur resapan yang ada. Sebab, daya tampungnya terbilang kurang.

Namun, Achmad memastikan, pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu dengan adanya peristiwa itu. "Pelayanan publik tidak terganggu sama sekali," ujar dia. 

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, basement tersebut terdiri dari beberapa ruangan, sebuah mushala, dan parkiran sepeda motor pegawai kantor kelurahan. Ruangan-ruangan itu tampak masih kosong. Belum ada interior maupun aktivitas di sana. 

Achmad menyebut, ruangan-ruangan itu nantinya akan digunakan untuk melayani kepentingan masyarakat. Namun, saat ini pihaknya memang masih melakukan proses pemindahan sejumlah barang-barang dari gedung kantor yang lama. 

Di sisi kanan parkiran sepeda motor, terdapat satu ruangan yang berisi peralatan berupa pompa untuk menyedot air. Sudah tidak terlihat genangan air di ruangan itu maupun basement.

Sementara itu, di lantai satu kantor tersebut, terdapat sebuah ruangan yang tengah melayani urusan administrasi masyarakat. Puluhan warga tampak duduk menunggu antrian di dalam ruangan dengan ukuran sekitar 3x4,5 meter itu. 

Salah satu Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Jatinegara, Karno mengatakan, gedung ini baru saja digunakan sekitar satu pekan lalu. Karno menyebut, meski terdiri dari empat lantai, tetapi tidak terdapat lift di gedung itu. 

"Lumayan buat olahraga setiap hari," ucap Karno dengan sedikit terkekeh. 

Karno menuturkan, saat insiden genangan air itu terjadi, kantor kelurahan sedang sepi. Hanya terdapat beberapa orang yang sedang piket. 

Saat air mulai menggenang, Karno menyebut, petugas piket itu segera memanggil pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Sudin PKP) Jakarta Timur untuk membantu menyedot air dari basement gedung. "Sekitar 30 sampai 45 menit air akhirnya bisa disedot dari basement," tutur Karno. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement