REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta meminta dibuka gerbang tol baru setelah ada dua gerbang tol yakni GT Jatiluhur dan GT Sadang. Gerbang tol baru ini dibutuhkan untuk akses kendaraan di zona industri.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta Hariman Budi Anggoro mengatakan kebutuhan gerbang tol baru. Sebab kawasan industri telah berkembang cukup pesat di Purwakarta sehingga memerlukan akses menuju jalan tol.
“Kalau yang kami minta itu dibuka pintu tol baru di Sukatani STA 90+400, “ kata Hariman kepada Republika.co.id, Selasa (18/2).
Hariman menilai selama ini akses kendaraan industri masih harus keluar masuk di GT Jatiluhur. Kendaraan-kendaaraan besar ini pun harus melewati jalan nasional penghubung Purwakarta-Bandung. Jalan ini banyak dilewati kendaraan masyarakat yang dinilai rawan terjadi kecelakaan.
Oleh karenanya, kata dia, akses pintu tol baru menjadi kebutuhan demi keselamatan masyarakat. Selain itu dibukanya pintu tol baru dapat menjadi akses baru menuju Cianjur.
“Pintu keluar tersebut bisa menghubungkan jalan nasional Purwakarta -Padalarang, jadi orang yang mau ke Cianjur bisa ke luar di pintu tol tersebut keluar melalui jalan Cianting-Pleres-Maniis yang terhubung dengan Kabupaten Cianjur,” tuturnya.
Ia mengaku untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya telah mengajukan ke Kementerian PUPR. Ia berharap permintaan kabupaten Purwakarta bisa direalisasikan.
“Pengajuan pintu tol itu ke Kementerian PUPR, dan Jasa Marta itu sebagai penyelenggara atau operator jalan tol,” ujarnya.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menilai pintu tol baru menjadi kebutuhan dalam pengembangan kawasan industri di Kabupaten Purwakarta. Bahkan sebenarnya permintaan gerbang tol baru sudah diajukan sejak empat tahun lalu.
“Empat tahun lalu melalui satu perusahaan sudah mengajukan. Mereka sedang pembebasan lahan dan akan bangun sendiri. Hanya ingin akses izinnya,” kata Bupati Anne.
Selain gerbnag tol di Sukatani, ia menilai kebutuhna gerbang tol baru juga dibutuhkan di Kecamatan Babakan Cikao. Di daerah ini juga ada kawasan industri yang tengah dikembangkan seluas 1.200 hektare.
Menurutnya, adanya kawasan industri ini juga membutuhkan gerbang tol baru. Karena jika aksesnya melalui pintu tol Sadang maka akan berdampak pada kemacetan pada jalur arteri Purwakarta kota.
Ia beralasan dorongannya untuk membuka akses baru agar ada jalur khusus yang memfasilitasi kebutuhan industri. Salah satunya, supaya antara mobilitas warga, jalur wisata dan industri tidak terganggu satu sama lain.
“Kalau industri punya akses sendiri kan enak. Tidak perlu lagi menggunakan jalur arteri yang selama ini jadi jalur mobilitas warga. Dengan begitu, masyarakat bisa tetap aman dan nyaman,” ujar Anne.
Ia menambahkan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pada tahun ini. Dengan pembangunan infrastruktur yang merata maka berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Purwakarta. Anne bahkan menargetkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Purwakarta bisa naik 5, 54 persen di 2021. Menurutnya, target itu bisa terealisasi jika didorong dengan penyediaan infrastruktur yang layak.