REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung mencatat ada 20 titik yang sempat mengalami banjir akibat hujan yang melanda wilayah ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu sejak Senin (17/2) siang. Kepala DPU Kota Bandung, Didi Riswandi, Senin mengatakan, banjir tersebut melanda sejumlah lokasi baik jalan raya kota, jalan provinsi, maupun perumahan warga.
"Ketinggian permukaan banjir beragam, mulai dari 10 centimeter hingga 60 centimeter, sebagian banjir diakibatkan oleh luapan sungai di sekitar titik banjir," kata Didi di Bandung.
Berdasarkan catatan DPU, sejumlah titik di sepanjang Jalan Soekarno Hatta mengalami banjir. Titik banjir di Jalan Soekarno Hatta di antaranya berlokasi di depan Pasar Induk Gedebage, Simpang Gedebage, Simpang Leuwipanjang, dan Jalan Kopo simpang Soekarno Hatta.
Selain itu, di dalam kawasan Pasar Induk Gedebage juga mengalami banjir. Pasar tersebut tercatat mengalami banjir yang paling tinggi, serupa dengan yang terjadi di kawasan Pasar Kordon."Di Pasar Gedebage, banjir terjadi dengan ketinggian air 60 centimeter, penyebabnya yaitu luapan Sungai Cinambo baru di Pasar Kordon juga banjir setinggi 60 centimeter," kata Didi.
Kemudian tercatat banjir juga terjadi di dua komplek perumahan masyarakat. Di antaranya, yakni Komplek Cibaduyut Permai dan Komplek Bumi Panyileukan."Di Kompleks Cibaduyut genangan banjir setinggi 10 centimeter, sedangkan di Panyileukan setinggi 30 centimeter," kata dia.
Salah seorang warga Komplek Panyileukan, Septian Nugraha (27) mengatakan banjir di kawasannya itu menyebabkan air hingga masuk ke pemukiman warga."Di sini banjirnya setinggi lutut orang dewasa, beberapa ada yang masuk ke rumah warga, berhubung di kawasan ini datarannya agak menurun," kata Septian.
Di samping itu, Satgas Banjir DPU Kota Bandung Munandar memastikan banjir di kawasan Gedebage baik di jalan raya maupun pasar sudah berangsur surut. Pihaknya, kata dia, menggunakan tiga mesin pompa air untuk mempercepat surutnya banjir. Sehingga banjir yang terjadi sejak pukul 13.00 WIB di kawasan tersebut, surut sekitar pukul 17.00 WIB.
"Dari sini estafet, airnya kita buang ke Sungai Cinambo, Alhamdulillah sudah mulai surut karena kapasitas yang ini (mesin pompa) kurang lebih 184 liter per detik, ditambah yang dua rumah pompa itu, jadi agak cepat," kata Munandar.