REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI, JABAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat ada sedikitnya 18 titik bencana yang terjadi di wilayah selatan kabupaten itu pada Ahad, (16/2) hingga Senin.
"Adapun rinciannya sembilan titik merupakan bencana banjir, delapan titik tanah longsor dan satu titik angin puting beliung," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, 18 titik bencana tersebar di sejumlah kecamatan, antara lain Ciemas ada lima titik banjir di Jalan Cidahon, Desa Mekarsakti, Kampung Cimalim, Desa Ciemas, Kampung Cipicung, Desa Ciwaru, Curug Cimarinjung dan Kampung Cihuni, Desa Ciwaru.
Kemudian di kecamatan itu juga terjadi longsor di empat titik, yakni di Jalan Cipeucang, Desa Tamanjaya II, Cibuti, Desa Girimukti, Batucakup, Desa Ciemas, Pasirmuncang, Desa Girimukti.
Selanjutnya untuk di Kecamatan Jampang Tengah banjir terjadi di tiga titik, yakni Kampung Cibogo dan Cikaler, Desa Cijulang, Kampung Kubangsari, Desa Sindangresmi dan Kampung Batukarut, Desa Tanjungsari. Sementara untuk longsor terjadi di Kampung Rawaseel, Desa Tanjung Sari.
Kecamatan Nyalindung longsor terjadi di dua titik, yakni Kampung Gunungbatu, Desa Kerjaangsana dan Kampung Lebakmuncang, Desa Bojongsari. Kecamatan Waluran banjir terjadi di ruas jalan penghubung antara Waluran-Mareleng-Palangpang. Terakhir, Kecamatan Simpenan angin puting beliung di Kampung Tanjakan Nyampai, Desa Loji.
Menurut Daeng Sutisna, akibat bencana tersebut sejumlah fasilitas umum, seperti jembatan dan jalan raya rusak maupun tertutup banjir dan material longsor. Tidak hanya itu, banjir dan longsor juga merusak beberapa rumah dan lahan pertanian milik warga, sementara untuk puting beliung, selain merusak rumah juga mengakibatkan beberapa pohon besar tumbang dan menutup jalan raya.
"Kami masih mengupdate data dan untuk kerusakan masih dalam perhitungan karena jumlah titik kejadian bencana cukup banyak, tetapi tidak ada korban pada musibah ini," katanya.
Daeng mengatakan bencana tersebut diakibatkan hujan deras yang disertai angin kencang yang turun hampir sepanjang hari sejak Minggu hingga Senin. Dalam penanggulangan bencana ini pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi dan lainnya seperti untuk menyingkirkan longsor dan pohon tumbang yang menutup ruas jalan raya.
Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihaknya sudah menurunkan anggotanya untuk membantu warga yang terdampak bencana serta berkoordinasi dengan petugas lainnya dalam upaya membuka jalan akibat tertimbun longsor dan batang pohon yang tumbang.
"Saat ini arus lalu lintas khususnya yang menuju objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu sudah kembali normal, meskipun di beberapa titik masih ada genangan air tapi sudah bisa dilintasi kendaraan," katanya.