REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Kalimantan Selatan Hasan Yuniar mengatakan virus corona yang menyerang China saat ini mulai mengganggu ekspor karet Kalimantan Selatan. Menurut Hasan, saat ini terdapat delapan eksportir asal Kalsel yang memasok karet ke China dengan total volume ekspor 20 persen dari total ekspor karet Kalsel sebesar 26 ribu ton per bulan.
"Beberapa importir asal Cina secara bertahap mulai melakukan pengurangan, karena adanya beberapa kendala akibat penyebaran virus corona," katanya, Senin (17/2).
Selain itu, wabah virus corona juga mengakibatkan beberapa kendala yang dialami oleh perusahaan eksportir karet Kalsel. Kendala itu antara lain terjadinya penundaan pembayaran oleh importir dan permintaan percepatan ekspor dikarenakan angkutan lalu lintas di China terganggu.
"Kami berharap, kendala yang dialami perusahaan eksportir karet tersebut, tidak sampai merugikan petani karet di daerah ini," katanya.
Mengantisipasi penyebaran virus masuk ke Indonesia, Gapkindo juga meminta kepada pemerintah untuk melakukan sterilisasi terhadap masuknya kontainer angkutan barang ekspor yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut.
Selain dampak wabah virus corona penurunan ekspor karet Kalsel juga disebabkan oleh perang dagang antara Amerika dan China. Saat ini negara tujuan ekspor karet Kalsel adalah Jepang, Amerika, Cina, Eropa dan beberapa negara asia lainnya.