REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bakal membangun jembatan gantung sebagai jalur evekuasi yang terputus akibat diterjang banjir di lereng Gunung Merapi tepatnya Dukuh Bangusari, Desa Klakah Kecamatan Selo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, jembatan gantung yang akan dibangun tersebut di Dukuh Bangunsari Klakah, yang menghubungkan Bakalan Desa Klakah dengan Jrakah.
"Jembatan gantung ini, satu-satunya akses jalan penghubung di sejumlah desa itu," ujar dia di Boyolali, Senin (17/2).
Menurut dia, dengan terputusnya jembatan di Desa Klakah tersebut, sehingga warga harus memutar jika akan menuju ke desa lain atau pusat kecamatan dengan jarak sekitar 4,5 hingga 6 kilometer.
"Pembangunan jembatan gantung di Dukuh Bangunsari Klakah yang menghubungkan antara Dukuh Sepi Jrakah secepatnya akan dilakukan, karena akses satu-satu jalur evakuasi jika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi," ujarnya.
Pemkab Boyolali berupaya membangun jembatan gantung, dengan harapan bisa dilewati kendaraan roda empat dan dua dalam bentuk jembatan gantung. Pembangunan jembatan gantung dengan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 4,5 miliar.
Oleh karena itu, Sekretaris Daerah Pemkab Boyolali telah meninjau ke lokasi untuk melihat langsung rencana pembangunannya jembatan gantung di Klakah Selo. Rencana pembangunan dilaksanakan sekitar Maret 2020, dan kini masih tahap lelang.
"Jembatan Gantung ini, segera dilaksanakan, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat di lereng Gunung Merapi," tambahnya.
Kepada Desa Jrakah Tumar mengatakan sebelum dilaksanakan pembangunan jembatan gantung yang baru, warga Bakalan dan Sepi akses keluar untuk dengan jembatan gantung darurat. Jambatan ini, hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor.
Menurut Tumar rencana pembangunan jembatan gantung di Bangusari Klakah dengan panjang sekitar 80 meter dan lebar 2,5 meter. Jembatan itu, nantinya dapat dilintasi kendaraan roda empat dan dua.
"Jembatan itu, jalur evakuasi warga menuju daerah aman pengungsian sementara di pusat Kecamatan Selo, jika terjadi bencana erupsi Merapi," kata Tumar.