REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor terjadi di wilayah selatan Kabupaten Garut, tepatnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Senin (17/2) sekira pukul 02.00 WIB. Akibat kejadian itu, belasan bangunan terdampak dan satu orang warga dilaporkan hilang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, kejadian itu disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah selatan Garut. Saat kejadian, umumnya warga sedang tidur di rumahnya masing-masing. "Jadi yang dilaporkan hilang itu sedang tidur di rumahnya, rumahnya juga terbawa longsor," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (17/2).
Menurut dia, BPBD Kabupaten Garut telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Namun hingga Senin sore, tim belum mencapai ke lokasi kejadian lantaran cuaca ekstrem terjadi di sepanjang perjalan dan menemui beberapa kejadian longsoran kecil. Sementara berdasarkan laporan dari pemerintah desa, korban hilang masih belum dapat ditemukan hingga Senin sekira pukul 15.00 WIB.
Selain itu, Agus menambahkan, bencana longsor juga mengakibatkan 12 rumah warga lainnya dan satu sarana ibadah terdampak. Berdasarkan laporan dari Pemerintah Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, jumlah warga yang terdampak kejadian itu mencapai 32 jiwa.
Tak hanya di Kecamatan Talegong, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Cisewu, pada Ahad (16/2). Akibat kejadian itu, seorang warga atas nama Popon (56 tahun) meninggal dunia. Korban yang tewas, lanjut dia, sudah berhasil dievakuasi oleh petugas.
Menurut dia, jatuhnya korban disebabkan terkena benturan benda keras saat terjadi longsor di sekitar areal sawah, di Kampung Cikidang, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu. Korban yang terdampak longsoran tanah itu, langsung dibawa sejumlah warga untuk mendapatkan pertolongan. Namun, korban tak berhasil diselamatkan.