Senin 17 Feb 2020 17:08 WIB

Inovasi Pakan Ternak dan Replanting Turunkan Kemiskinan Muba

Mata pencarian warga Muba didominasi oleh petani dan peternak.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kecamatan Lais tahun 2021 di Aula Kantor Kecamatan Lais, Senin (17/2).
Foto: Humas Pemkab Muba
Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kecamatan Lais tahun 2021 di Aula Kantor Kecamatan Lais, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LAIS -- Berbagai upaya terus digencarkan Bupati Muba Dodi Reza untuk menekan angka kemiskinan. Salah satu program yang dinilai sukses menekan angka kemiskinan di Bumi Serasan Sekate adalah inovasi pengolahan pakan ternak dan program replanting atau peremajaan perkebunan sawit. 

Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi menilai, program inovasi pakan ternak murah dan berkualitas, diyakini bisa menjadi salah satu faktor terjadinya penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan di Kecamatan Lais.

"Menurut data dari Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan masih cukup tinggi di Kabupaten Muba berada di Kecamatan Lais. Oleh karena itu, hal terpenting tugas kita bagaimana melakukan percepatan pengurangan angka kemiskinan," ujar Sekda saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kecamatan Lais tahun 2021 di Aula Kantor Kecamatan Lais, Senin (17/2).

Menurut Apriyadi, mata pencarian warga Muba didominasi oleh petani dan peternak. Oleh sebab itu, apa yang sudah di inisiasi Bupati Muba Dodi Reza sangat efektif menekan angka kemiskinan di Muba. 

"Di kecamatan Lais ini ada kurang lebih Sembilan Desa yang dialiri Sungai Musi dan Sungai Batanghari Leko, maka potensi perikanan harus dimanfaatkan secara maksimal. Kemudian bantuan di sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan juga akan menyasar pada masyarakat miskin yang ada di sini," ucap Apriyadi.

Apriyadi juga memaparkan kaitan dengan Musrenbang RKPD 2021, Pemkab Muba akan fokus pada program pemberdayaan  dan pembangunan konektifitas guna percepatan pengurangan kemiskinan.

"Jadi, tidak usah terlalu banyak usulan dan program kecil-kecil yang nantinya tidak terpenuhi oleh kabupaten. Dengan dana desa silakan untuk memenuhi fasilitas dan kebutuhan di desa," katanya. 

"Nah untuk APBD, kita akan fokus bangun jalan konektifitas, misal sepetti di Lais sepanjang jalan Simpang Gardu dan Jalan simpang Petaling. Karena kalau jalan konektifitas bagus, transportasi lancar, maka bisa meningkatkan perekonomian," sambung dia.

Sementara Camat Lais, Deni Sukmana mengungkapkan, bahwa upaya pemerintah kecamatan Lais dalam Musrenbang RKPD ini fokus pada pengurangan angka kemiskinan. Hal pertama yang dilakukan ialah mendata masyarakat yang tergolong miskin di Kecamatan Lais. 

Kemudian, mencarikan solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk Kecamtan Lais, ada sektor pertanian, perikanan, dan juga perkebunan.  

"Misalkan seperti sektor perkebunan sawit rakyat membutuhkan program replanting/ peremajaan sawit rakyat maka kita masukan PSR. Kemudian sektor perikanan mereka butuh pakan ternak, nah kita siapkan inovasi pakan ternak murah dan berkualitas. Selain itu kita juga membentuk kelompok pemberdayaan di setiap dusun untuk menyiapkan alat pembuatan pakan ternak dari limbah sawit tersebut,"jelasnya.

Sebelumnya, inovasi pakan ternak yang dinamai Mososa yang sudah diterapkan sejak lama di bumi Serasan Sekate tersebut memberikan dampak yang positif bagi petani dan peternak di Muba. Tak tanggung-tanggung Teknologi Mososa ini membuat petani dan peternak di Muba bisa hemat hingga 60 persen dan meraup untung mencapai Rp 6 juta perbulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement