Senin 17 Feb 2020 16:28 WIB

Nama Stasiun Sarinah Diganti, Ini Penjelasan MRT Jakarta

Penggantian nama stasiun MRT Sarinah sudah dilakukan sejak satu bulan lalu.

Warga mengoperasikan ponsel di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warga mengoperasikan ponsel di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) menjelaskan alasan penggantian nama stasiun yang semula Stasiun Sarinah menjadi Stasiun Thamrin. Stasiun Sarinah ini berada di antara Stasiun Monas dan Stasiun Bundaran HI.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim usai penandatanganan kontrak konstruksi Fase 2A paket pertama, yakni dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dengan konsorsium Shimizu dan PT Adhi Karya di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin (17/2), menjelaskan dasar penamaan stasiun adalah yang mengandung unsur lokal, baik nama jalan maupun nama daerah.

Baca Juga

"Seharusnya nama stasiun itu sarat dengan lokalitas, bisa dengan nama jalan atau nama daerah, sedangkan Sarinah adalah nama perusahaan. Itu nggak tepat untuk dipakai. Kenapa dulu dipakai, karena lebih memudahkan saja," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dari segi lokasi juga stasiun MRT di Fase 2 ini nantinya tidak akan persis dibangun di depan pusat perbelanjaan Sarinah, seperti yang terjadi pada halte Bus Transjakarta, tetapi di perempatan Kebon Sirih dan Jalan Thamrin.

"Kedua, lokasi bukan di Sarinah juga, sekarang di perempatan Kebon Sirih dengan Thamrin," katanya.

Penggantian nama stasiun itu, sebut Silvia, sudah sejak satu bulan yang lalu. Selain itu Silvi mengatakan pembangunan Fase 2A ini juga nantinya akan langsung dirancang untuk terintegrasi dengan halte Bus Transjakarta. Bahkan, untuk Halte Monas, Stasiun MRT akan masuk ke dalam Kawasan Monas di sisi Tenggara.

Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.

Pembangunan fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement