REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemkab Indramayu menyerahkan 5.000 masker untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu yang berada di luar negeri. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan virus corona yang tengah merebak di berbagai negara.
Penyerahan masker itu dilakukan oleh Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, melalui Sekretaris Daerah Indramayu, Rinto Waluyo, pada pelaksanaan Apel Pagi di Alun-alun Indramayu, Senin (17/2). Masker itu diterima oleh perwakilan organisasi pekerja migran.
Selanjutnya, masker tersebut akan dikirim ke para pekerja migran asal Kabupaten Indramayu yang bekerja di Hongkong, Taiwan, dan Singapura.
Rinto mengatakan, pengiriman masker kepada para pekerja migran di luar negeri itu merupakan bentuk kepedulian Pemkab Indramayu bagi warganya yang tengah bekerja di luar negeri. Pasalnya, para pekerja migran saat ini sangat kesulitan memperoleh masker di negara tempatnya bekerja.
Selain itu, harga masker pun saat ini melambung tinggi. Hal tersebut semakin menyulitkan para pekerja migran untuk memperoleh masker.
''Masker ini sangat dibutuhkan oleh para pekerja migran. Karena itu, sekarang kita kirimkan masker melalui perwakilan organisasi pekerja migran,'' kata Rinto.
Rinto berharap, pengiriman masker tersebut dapat meminimalisasi ancaman penyebaran virus corona terhadap pekerja migran asal Kabupaten Indramayu. Dengan demikian, mereka dapat bekerja dengan tenang.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indramayu (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih, mengatakan, dipilihnya pengiriman masker ke tiga negara tersebut karena menjadi negara penempatan PMI asal Kabupaten Indramayu terbanyak.
Pengiriman masker itu juga berdasarkan permintaan dari para PMI asal Kabupaten Indramayu karena sudah mulai langkanya masker di negara-negara tersebut.
''Awalnya banyak pekerja migran di Taiwan, Hongkong, dan Singapura yang mengadu ke kita agar Pemkab Indramayu segera memberi bantuan masker. Atas dasar itulah kita mengajukan permohonan ke Pemkab Indramayu dan Alhamdulillah direspon dengan cepat,'' kata Juwarih.