Senin 17 Feb 2020 12:55 WIB

Harga Meroket, Pemkab Pasaman Gelar Pasar Murah Bawang Putih

Pasar murah digelar dalam rangka menstabilkan harga bawang putih yang meroket

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pasar murah bawang putih. Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pasar murah bawang putih. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pasar murah bawang putih. Pasar murah digelar dalam rangka menstabilkan harga kebutuhan pokok yang melonjak itu.

"Kami mengadakan pasar murah yang merupakan kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Yas'ari di Simpang Empat, Senin (17/2).

Baca Juga

Ia mengatakan gelar pasar bawang putih dilakukan untuk menyikapi melonjaknya harga yang mencapai Rp 50-60 ribu per kilogramnya. "Gelar pasar bawang putih ini untuk menstabilkan harga dan membantu masyarakat. Masyarakat bisa memperoleh bawang putih dengan harga Rp 32 ribu per kilogram," kata dia.

Pihaknya menyediakan sekitar dua ton bawang putih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk hari ini karena keterbatasan transportasi maka baru satu ton bawang putih yang bisa disalurkan tepatnya di depan Kantor Bupati Simpang Empat Kecamatan Pasaman dan Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang.

Pihaknya akan terus menggelar pasar murah bawang putih sampai harga kembali stabil. "Harga bawang putih saat ini melonjak tinggi. Ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk kembali menormalkannya," ujar Yas'ari.

Dari hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional, harga bawang putih melonjak tinggi mencapai Rp 60 ribu per kilogramnya. "Sementara harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil dan belum terjadi lonjakan yang berarti," katanya.

Seorang ibu rumah tangga di Simpang Empat, Rika, membenarkan harga bawang putih melonjak tinggi. "Kenaikan ini sudah terjadi beberapa hari ini. Kami tidak mengetahui apa penyebabnya. Mudah-mudahan harga kembali normal kembali," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement