Sabtu 15 Feb 2020 01:00 WIB

Permak Sampah Jadi Miniatur Motor Penghasil Rupiah

Satu miniatur motor dari sampah pernah dihargai Rp 1 juta oleh pembeli.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Tasikmalaya memamerkan hasil karyanya yang dibuat dari barang bekas, Jumat (14/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga Tasikmalaya memamerkan hasil karyanya yang dibuat dari barang bekas, Jumat (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sampah sudah terbukti dapat diubah menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Salah satunya ditunjukkan seorang pemuda asal Kabupaten Tasikmalaya, Angga Maulana (32 tahun). Di tangannya berbagai barang bekas dipermak menjadi miniatur sepeda motor yang laris dijual.

Di kediamannya di Kampung Mageung, Desa Sirnasari, Kecamatan Sariwangi, bisa dilihat berbagai miniatur sepeda motor dari berbagai zaman. Ukurannya mini. Panjangnya hanya sekira 10 sentimeter dan tingginya sekitar 5 sentimeter.

Angga mengaku kerajinan itu sejak 2010. Awalnya, miniatur itu hanya dibuat untuk memenuhi hasratnya yang tak mampu membeli sepeda motor asli. Sekarang miniatur itu malah menjadi sumber mata pencahariannya.

"Dari dulu saya suka motor klasik. Karena tidak punya uang, saya buat miniaturnya," kata dia kepada Republika, Jumat (14/2).

photo
Warga Tasikmalaya memamerkan hasil karyanya yang dibuat dari barang bekas, Jumat (14/2).

Miniatur yang dibuatnya ketika itu hanya menjadi pajangan di rumahnya. Sejak 2013, ketika mengenal media sosial Facebook, ia mulai iseng mengunggah kerajinannya itu. Dari situ, banyak temannya di Facebook yang memesan miniatur motor bikinannya.

Menurut dia, seluruh bahan-bahan untuk membuat miniatur motor berasal dari sampah. Barang-barang yang tak lagi terpakai seperti paralon, karet, korek gas, dan kawat, dibentuk sedemikian rupa menjadi bagian-bagian sepeda motor, mulai dari mesin hingga bodinya. Bagian-bagian itu kemudian disusun menjadi sepeda motor. Setelah itu dicat untuk penyelesaian akhir.

Satu miniatur sepeda motor yang dibuatnya dihargai Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu. Harga yang ditentukan disesuaikan dengan pesanan. Namun lebih sering, Angga tak memasang harga ketika mengunggah foto hasil kerajinannya di Facebook.

"Saya biarkan yang mau beli yang menghargai karya saya. Pernah ada yang menghargai sampai Rp 1 juta lebih," kata dia.

photo
Warga Tasikmalaya memamerkan hasil karyanya yang dibuat dari barang bekas, Jumat (14/2).

Angga mengatakan, lebih sering membuat miniatur sesuai pesanan. Namun terkadang berkreasi sendiri dan mengunggahnya di Facebook dan Instagram. Dalam sebulan, selalu ada saja yang membeli miniatur motor buatannya.

"Kadang ada banyak, kadang sebulan hanya satu pesanan. Alhamdulillah masih bisa menghidupi," kata lelaki yang telah menikah itu.

Ia menjelaskan, tujuan utamanya membuat miniatur adalah berkreasi dengan sampah. Meski sedikit, menurut dia, kegiatan yang dilakukannya itu paling tidak dapat mengurangi sampah.

photo
Angga Maulana (32 tahun) memamerkan miniatur motor hasil karyanya yang dibuat dari barang bekas, Jumat (14/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement