Jumat 14 Feb 2020 20:22 WIB

Bupati Ciamis Ikut Tuntut Ridwan Saidi Minta Maaf

Bupati Ciamis ikut ambil sikap atas pernyataan Ridwan Saidi mengenai Kerajaan Galuh

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Ratusan warga Ciamis melakukan aksi di Alun-alun Ciamis, Jumat (14/2). Aksi itu dilakukan merespon pernyataan Ridwan Saidi tentang Kerajaan Galuh.
Foto: dok. Istimewa
Ratusan warga Ciamis melakukan aksi di Alun-alun Ciamis, Jumat (14/2). Aksi itu dilakukan merespon pernyataan Ridwan Saidi tentang Kerajaan Galuh.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Ciamis ikut ambil sikap atas pernyataan Ridwan Saidi mengenai Kerajaan Galuh dan Ciamis. Mereka berdua menorehkan tanda tangan yang digalang massa aksi agar lelaki yang dikenal sebagai budayawan itu datang ke Ciamis dan meminta maaf atas pernyataannya.

Herdiat mengatakan, Kerajaan Galuh di Ciamis tidak muncul begitu saja. Menurut dia, sudah banyak ahli yang membuktikan keberadaan Kerajaan Galuh di Ciamis. Karena itu, ia mempertanyakan dasar dari pernyataan Ridwan Saidi.

"Kita tidak ujug-ujug ada Galuh, kita hasil penelitian, pengkajian, para ahli, para profesor yang menelitinya juga. Banyak barang bukti peninggalan kerajaan Galuh," kata dia saat aksi di Alun-alun Ciamis, Jumat (14/2).

Herdiat menambahkan, tak ada warga Ciamis yang butral. Ia justru merasa bangga dengan keberadaan Galuh di Ciamis.

Ia mengingatkan, masyarakat Ciamis untuk bersabar dan tidak melakukan aksi secara arogan dan brutal. Segala persoalan yang ada dapat diselesaikan melalui jalur hukum, jika tak ad aitikad baik dari Ridwan Saidi untuk meminta maaf.

"Kita tidak boleh arogan, tidak boleh brutal, kita tuntut secara hukum," ujar dia.

Sebelumnya, budayawan Ridwan Saidi membuat pernyataan kontroversial. Ia menyebut galuh berarti brutal dan tak pernah ada kerajaan di Ciamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement