REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Tanah Naga Mori di Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, ditetapkan sebagai lokasi utama pelaksanaan kegiatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit pada 2023.
"Saat ini status tanah itu sendiri sudah aman. Artinya bahwa sudah dibebaskan, tinggal nanti pembangunan saja, mempersiapkan untuk KTT G-20 nanti," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi, Jumat (14/2).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil rapat bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat dan sejumlah BUMN yang nantinya akan membangun di Tanah Mori.
Ia mengatakan luas lahan di Tanah Mori sendiri kurang lebih mencapai 300 hektare. Di atas tanah itu nantinya akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung sebagai persiapan untuk KTT G-20 dan ASEAN Summit pada 2023.
"Pemerintah sudah memerintahkan beberapa BUMN untuk turun langsung untuk membangun di daerah itu, salah satunya adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC)," kata dia.
Saat ini, kata dia, yang jadi perhatian pemerintah provinsi dan daerah, khususnya Manggarai Barat, adalah perbaikan dan pelebaran jalan dari Labuan Bajo menuju ke Tanah Mori yang jaraknya kurang lebih mencapai 30-35 kilometer.
Pemerintah daerah Labuan Bajo, kata dia, harus bisa mensosialisasikan kepada warga di sepanjang jalan menuju ke Tanah Mori terkait pelebaran jalan yang harus sesuai standar internasional.
"Pemprov dan Pemda harus mulai kerja dari sekarang. Presiden sudah tunjuk NTT jadi tuan rumah, jadi harus siap, sebab ada beberapa provinsi juga yang ingin menjadi tuan rumah," kata Josef.