Jumat 14 Feb 2020 16:00 WIB

Jokowi Lepas Dua Elang Jawa di Lereng Merapi

Jumlah elang jawa yang terpantau terbang bebas di kawasan Merapi tiap tahun menurun.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Seekor burung elang jawa (nisaetus bartelsi) berada di dalam kandang di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Seekor burung elang jawa (nisaetus bartelsi) berada di dalam kandang di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas dua individu elang jawa (Nisaetus bartelsi). Elang jawa merupakan satwa yang sering dijumpai di daerah perbukitan lereng gunung kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), khususnya di wilayah yang kondisi hutannya masih baik.

Meski begitu, jumlah elang jawa yang terpantau terbang bebas di kawasan Merapi tiap tahunnya terus menurun. Hasil pengamatan Balai Taman Nasional Gunung Merapi menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir hanya terdapat enam ekor elang yang terlihat di kawasan tersebut.

Baca Juga

Maka itu, dalam kunjungan ke TNGM pada Jumat, (14/2), Presiden Jokowi turut melepasliarkan dua ekor elang jawa yang diharapkan dapat menjaga kelestarian jenis tersebut di alam bebas sekitar Gunung Merapi. "Elangnya satu pasang dilepas. Kawasan ini memang memiliki kemampuan untuk menampung enam pasang, tetapi yang dilepas hari ini hanya satu pasang," kata Presiden, seperti dikutip dari siaran pers resmi istana.

Abu dan Rossy merupakan nama pasangan elang jawa yang dilepasliarkan Presiden Jokowi. Keduanya merupakan satwa yang diserahkan kepada petugas dari masyarakat untuk kemudian direhabilitasi ke Pusat Konservasi Elang Kamojang.

Kedua elang tersebut telah menjalani proses rehabilitasi sejak 8 Juni 2018 lalu yang meliputi pemeriksaan dan pemulihan kesehatan. Elang jawa sendiri merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Elang jawa juga dinyatakan sebagai spesies yang kini berada di ambang kepunahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement