REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Arif Sambodo, menyebut harga bawang putih di sejumlah pasar berangsur turun. Pasalnya, persediaan masih pada level aman.
"Harga bawang putih yang pada beberapa hari lalu sempat melonjak drastis, kini berangsur normal atau berkisar antara Rp45.000-Rp50.000 per kilogram," katanya di Semarang, Rabu (13/2).
Menurut dia, kenaikan harga bawang putih sebenarnya sudah dimulai sejak pekan ke empat Desember 2019. Permintaan mengalami peningkatan pada perayaan Natal dan Tahun Baru.
Kenaikan berikutnya menjelang Imlek, dan kemudian kenaikan terakhir yang hampir 100 persen terjadi di awal Februari 2020 dengan pemicu yakni ditutupnya impor dari Tiongkok guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Puncak kenaikan bawang putih terjadi pada minggu pekan Februari 2020, sedangkan saat ini harganya sudah mulai turun.
Berbagai langkah telah dilakukan Pemprov Jateng bersama instansi terkait lainnya untuk mengetahui penyebab melonjaknya harga bawang putih dan komoditas lainnya di pasaran antara lain, mengintensifkan pantauan harga khususnya komoditas bawang putih pada pasar, memantau perubahan dan laporan harga komoditas bawang putih di 35 kabupaten/kota.
"TPID Provinsi Jateng juga menggelar inspeksi ke sejumlah pasar tradisional dan distributor sebagai upaya menstabilkan harga bawang putih di pasaran," ujarnya.