Kamis 13 Feb 2020 20:46 WIB

Boyolali akan Bangun Embung di Lereng Gunung Merbabu

Embung di lereng Merbabu untuk mengatasi kekurangan air bersih saat musim kemarau.

Boyolali akan Bangun Embung di Lereng Gunung Merbabu. Pengendara melintasi jalur Boyolali-Magelang di kawasan lereng Gunung Merbabu, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Boyolali akan Bangun Embung di Lereng Gunung Merbabu. Pengendara melintasi jalur Boyolali-Magelang di kawasan lereng Gunung Merbabu, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat membangun sebuah embung di lereng Gunung Merbabu Desa Samiran Kecamatan Selo guna memenuhi kebutuhan air bersih. Kepala Desa Samiran, Herman mengatakan pembangunan Embung Manager di Desa Samiran Selo di lokasi dataran atas lahan milik kas desa tersebut untuk membantu warga mengatasi kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba.

"Pembangunan embung di lahan atas, harapannya dapat dengan mudah untuk irigasi atau pengairan sawah di bawahnya, dan pengembangan pariwisata di Selo Boyolali, " kata Herman.

Baca Juga

Embung Manager di Samiran memiliki luas lahan sekitar 1.602 meter persegi dengan volume debit air jika penuh mencapai 5.592 meter kubik. Embung ini sumber airnya dari air hujan.

Herman mengatakan dana pembangunan embung yang dilaksanakan sejak Juni hingga Desember 2019, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali 2019. Jumlah anggaran awalnya sebesar Rp 3,6 miliar, tetapi hanya digunakan sebesar Rp 2 miliar. Pertimbangan desain yang menyesuaikan kondisi geografis.

"Pertimbangan kondisi geografis lokasi embung yang tidak memungkinkan, maka ada perubahan desain, hingga menyerap dana sekitar Rp 2 miliar saja. Sisa dana pembangunan dikembalikan kas daerah," katanya.

Pemerintah Desa Samiran berharap dengan pembangunan embung tersebut dapat dikembangkan selain untuk pengairan, juga untuk pengembangan sektor pariwisata. Pemanfaatan air dapat digunakan khususnya di daerah sekitar wilayah embung.

Ia berharap dengan adanya embung tersebut pengembangan pariwisata di wilayah Selo dapat untuk pemberdayaan masyarakat lebih maksimal. "Warga dengan persediaan air cukup ini, mempunyai inovasi untuk membentuk kelompok tani hutan dengan target utama pembibitan tanaman identik di daerah untuk kesejahteraannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement