Kamis 13 Feb 2020 20:37 WIB

Dua Mahasiswa Aceh Memilih Bertahan di Changchun

Jumlah mahasiswa Aceh yang sedang menempuh pendidikan di China, 65 orang.

Petugas posko informasi warga Aceh di Wuhan, China memperlihatkan foto mahasiswa dan warga Aceh yang masih berada negara China di Dinas Sosial Provinsi Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/1/2020).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petugas posko informasi warga Aceh di Wuhan, China memperlihatkan foto mahasiswa dan warga Aceh yang masih berada negara China di Dinas Sosial Provinsi Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dua mahasiswa asal Aceh yang sedang menempuh pendidikan di China, memilih untuk tetap bertahan di kota tempatnya kuliah. Meski, virus Corona (Covid-19) masih mewabah di sejumlah wilayah di negara itu.

“Hingga saat ini masih ada dua mahasiswa asal Aceh yang berada di Changchun,” kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Kamis (13/2).

Baca Juga

Alhudri menyebutkan, kedua mahasiswa tersebut bernama Desi Yuliana yang berasal dari Kabupaten Aceh Barat dan Syarifah Huswatun Miswar dari Kabupaten Aceh Selatan. Mereka dalam kondisi sehat dan memilih bertahan di Kota Changchun, Provinsi Jilin.

Ia mengatakan jumlah mahasiswa Aceh yang sedang menempuh pendidikan di China sebanyak 65 orang. Namun, 63 di antaranya telah kembali ke Tanah Air sebelum dan setelah merebaknya virus corona. Bahkan 13 orang mahasiswa Aceh yang sempat terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pascamerebak virus Corona itu sedang menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau, dan akan berakhir pada Ahad (16/2) mendatang.

"Alhamdulillah mereka sehat semua. Cuma itu sudah peraturan dari WHO, masa inkubasi 14 hari jadi mereka harus diobservasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement