Kamis 13 Feb 2020 17:25 WIB

Pemkab Cilacap Galang Bantuan Masker Bagi TKI di Hongkong

TKI di Hongkong mengaku kesulitan mendapatkan masker

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita membeli masker di sebuah toko farmasi di Hong Kong
Foto: Jerome Favre/EPA-EFE
Seorang wanita membeli masker di sebuah toko farmasi di Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Kesehatan setempat, melakukan penggalangan bantuan masker bagi warga Cilacap yang bekerja sebagai TKI di Hongkong. Penggalangan bantuan ini dilakukan menyusul adanya permintaan dari para TKI di Hongkong yang mengaku kesulitan mendapatkan masker untuk melindungi diri dari virus Corona.

''Upaya pengumpulan bantuan masker bagi para buruh migran asal Cilacap di Hongkong ini, kami lakukan dengan menggandeng pihak terkait. Antara lain dengan PMI Cilacap dan Baznas Cilacap,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, Kamis (13/2).

Dia menyebutkan, permintaan bantuan masker ini sebelumnya disampaikan Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong. Koordinator forum, Sri Martuti, menyampaikan para pekerja migran asal Cilacap yang saat ini berada di Hongkong, sangat kesulitan mencari masker sebagai pelindung dari tertularnya virus corona.

''Walau pun ada, harganya sangat mahal,'' jelasnya.

Di Hongkong, masker dijual dengan harga 380 dollar HK atau Rp 665 ribu per boks dengaan isi 50 lembar. Bahkan ada yang pedagang yang menjual hingga 1000 dollar HK, atau sekitar 1.750.000 per boks. Dalam informasinya, Sri juga menyebutkan, harga masker ini diperkirakan masih akan terus mengalami kenaikan seiring dengan makin banyaknya warga di Cina atau Hongkong yang terjangkit virus Corona.

''Semakin banyak yang tertular, harga masker diperkirakan akan semakin mahal,'' katanya.

Untuk itu, Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong, meminta bantuan pada Pemkab Cilacap agar bisa memberikan bantuan masker bagi warganya yang ada di Hongkong. "Kami sudah berupaya melakukan penggalangan bantuan masker untuk TKI di Hongkong. Selain dengan PMI dan Baznas, kami juga meminta kalangan industri dan pengusaha di Cilacap bisa membantu,'' katanya.

Dengan dana yang terkumpul, dr Prmaesti menyebutkan, saat ini pihaknya sudah melakukan proses pemesanan sebagian kebutuhan masker kepada rekanan.  ''Harga masker di Indonesia, sebenarnya juga mengalami kenaikan setelah ada wabah virus Corona di Cina. Namun kenaikkannya tidak setinggi di Hongkong,'' katanya.

Dia menyatakan, setelah pemesanan dipenuhi, pihaknya akan segera melakukan pengiriman. ''Pekerja migran di Hongkong memang sudah sangat membutuhkan bantuan masker,'' katanya. Selama ini, Kabupaten Cilacap menjadi salah satu kantong asal buruh migran yang bekerja di berbagai di berbagai negara. Salah satu negara yang menjadi tujuan favorit buruh migran asal Cilacap, adalah Hongkong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement