REPUBLIKA.CO.ID, Tahta Coffee mengadakan acara peluncuran gerai terbarunya yang berlokasi di Mayapada Tower, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (12/2). Acara yang menghadirkan pakar kopi ini berlangsung meriah dengan hadirnya puluhan food blogger, dan tamu undangan dari berbagai kalangan serta komunitas.
Sejalan dengan kian tumbuhnya penikmat kopi di Indonesia, kedai kopi atau coffee shop juga kian menjamur karena dianggap sebagai bisnis yang menjanjikan hingga banyak pebisnis yang menggelutinya, baik dengan mengusung brand lokal atau brand mancanegara. Peluang inilah yang kemudian ditangkap oleh Tahta Coffee yang hadir sebagai pemain baru di Industri Food & Beverage.
Semenjak didirikan dari April 2019, Tahta Coffee memegang visi untuk mendukung perkembangan UMKM, khususnya produsen Kopi di daerah. “Kami menggunakan bahan baku yang berasal dari produsen kopi lokal, bahkan bukan hanya kopi saja, namun semua bahan baku makanan dan minuman berasal dari UMKM di daerah," kata Andreas Chang, Co-founder Tahta Coffee yang ditemui saat acara peluncuran.
Dalam acara peluncuran juga diadakan talkshow bertajuk “Kehangatan Kopi Hidupkan UMKM, Bersama #NaikTahta”. Yang membahas seputar keunggulan kopi lokal dan upaya mensejahterakan UMKM melalui peningkatan konsumsi kopi. Dalam talkshow ini menghadirkan Stephan Tanaja, Pakar Kopi / F&B Consultant dan Grace Tahir, Komisaris Tahta sebagai narasumber.
Adapun Setiap kopi yang disajikan di Tahta Coffee telah melalui proses brewing oleh barista yang telah dilatih secara intensif, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan beberapa menu andalan, yaitu Kopi-Tahta atau Kopi Susu Gula Aren, Pawpaw-Ya atau Papaya Milkshake, Es Krim Kopi, Es Krim Durian dan Matcha Tahta. Selain itu ada juga pilihan Snack tradisional seperti Cireng Tahta, Kentang Tahta dan Singkong Tahta.
Menurut Andreas, Tahta Coffee mengusung konsep semi outdoor dan membidik kelompok pekerja kantoran usia dewasa muda. “Konsep yang kami pilih adalah modern dengan segmen kaum muda milenial.” Jelasnya.
Kemudian Andreas menjelaskan, kopi telah menjadi bagian dari masyarakat. Saat ini tren minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. "Jadi sekarang ada istilah Kalau belum ngopi, seperti ada yang kurang," lanjut Andreas.
Dengan mengusung tema #naikTahta, Tahta Coffee menjadikan area gerainya tidak hanya untuk tempat nongkrong kasual, namun menjadi tempat membangun relasi dan menambah wawasan ilmu dengan diadakannya sharing session bersama pakar dari beragam industri.
“Coffee Shop ini bukan hanya memfasilitasi penikmat kopi saja, tapi juga merupakan ruang untuk berkumpul dan sharing untuk berbagai komunitas," ujar Andreas.
Beragam acara Sharing Session pun pernah diadakan Tahta Coffee dengan menghadirkan pakar. Di antaranya terdapat sederet nama yang telah datang dan melakukan sesi sharing bersama yaitu, William Wongso, Pakar Kuliner Indonesia, Dwina M Putri, Founder MauBelajarApa, Bisma Adi Putra, F&B Consultant serta para pakar lainnya.
Andreas pun berharap Tahtha Coffee ini bisa menjadi tempat berkumpulnya para penikmat kopi hingga aneka komunitas sehingga bisa menciptakan ekosistem yang bagus.
“Melalui acara yang nantinya akan kami selenggarakan. Saya berharap Tahta Coffee dapat menjadi wadah berkumpulnya komunitas untuk berkarya, berkreatifitas serta menciptakan aktifitas yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.” tutup Andreas.