Kamis 13 Feb 2020 06:24 WIB

Bogor Utara akan Bangun Kolam Retensi di Ciluar

Selama ini debit air dari Sungai Ciluar tak tertampung.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Agus Yulianto
Dampak banjir di Pasar Induk Jambu Dua, Kota Bogor belum lama ini.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Dampak banjir di Pasar Induk Jambu Dua, Kota Bogor belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya untuk menggalakkan program pembangunan infrastruktur. Salah satunya di Kecamatan Bogor Utara, pemkot berencana membangun kolam retensi di Kelurahan Ciluar.

Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat menjelaskan, kolam retensi yang ada saat ini di Kelurahan Cibuluh hanya mampu menampung air dari Sungai Ciheuleut. Padahal, Bogor Utara juga butuh kolam retensi lain untuk menampung debit air dari Sungai Ciluar.

"Kolam retensi ini untuk menampung Sungai Ciluar karena kolam retensi yang ada hanya bisa menampung debit air dari Sungai Ciheuleut, sedangkan debit air Ciluar tidak tertampung. Makanya ini kami usulkan untuk 2021," ujar Rahmat, Rabu (12/2).

Selain itu, kata Rahmat, pihaknya juga berencana membangun sarana olahraga mini gor di Cimahpar, dan membangun pusat kuliner di bangunan eks Kantor Kelurahan Tegal Gundil.

Dikatakan Rahmat, dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Bogor Utara pada Sabtu (8/2), disampaikan juga sejumlah keinginan masyarakat. Di antaranya, pembangunan posyandu, saluran air, pembuatan turap hingga pembangunan jalan.

"Usulan banyak. Ada yang sudah pasti kegiatannya di DAU (Dana Alokasi Umum) Rp 381 juta dan anggaran Sarpras (Sarana dan Prasarana) Rp 150 juta. Tapi kami akan perjuangkan aspirasi Bogor Utara masuk di APBD Kota Bogor pada Musrenbang tingkat Kota Bogor," kata dia.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Hanafi mengatakan, Musrenbang menjadi wadah menampung aspirasi masyarakat secara bottom up planning (Perencanaan Bawah-Atas). Pasalnya, Musrenbang dilakukan dari tingkat bawah mulai tingkat Kelurahan, ke Kecamatan sampai pada tingkat Kota Bogor.

"Di Musrenbang tingkat kecamatan dilakukan pengerucutan semua usulan, mana saja yang paling prioritas mengingat APBD Kota Bogor yang masih terbatas," kata Hanafi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement