REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung menemukan seekor tikur di dalam kotak roti Toko Swalayan Chandra, Bandar Lampung, Rabu (12/2). Meski seekor, tikus tersebut dapat mencemari makanan lain yang terdapat di etalase pusat perbelanjaan terkenal di Kota Bandar Lampung tersebut.
Menurut Kadek Sumarta, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bandar Lampung, keberadaan tikus dalam etalase roti atau makanan tersebut dapat mengganggu kesehatan pembeli yang mengonsumsinya. “Kami minta pertanggungjawaban pihak Chandra,” kata Kadek Sumarta di Bandar Lampung, Rabu (12/2).
Tim Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung melakukan pemeriksaan berbagai makanan yang dipajang di toko swalayan yang berada di Tanjungkarang Pusat tersebut. Tim memeriksa makanan yang tidak layak konsumsi, dan juga tidak sehat, atau terkontaminasi, yang dapat mengganggu kesehatan konsumen.
Kadek mengatakan, tidak hanya menemukan seekor tikus di dalam etalase roti yang dipajang, ternyata tim juga menemukan banyak makanan yang tidak layak konsumsi namun masih dijual. Tim meminta pengelola pasar swalayan tersebut memisahkan makanan tidak layak konsumsi tersebut, agar tidak mencemari atau terkontaminasi makanan lain yang dipajang di etalase.
Handoyo Atmojo, pengelola Chandra Supermarket menyatakan, tidak mengetahui asal usul tikus sehingga berada di etalase roti teresebut. Menurut dia, bagian tersebut dikelola pihak ketiga yang bermitra dengan Chandra Supermarket, yakni PT Agricon Putra Citra Prima.
Dia mengatakan, akan segera memanggil pihak ketiga tersebut untuk mengklarifikasi temuan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung tersebut, terkait makanan yang tidak layak konsumsi. Menurut dia, pihak pengelola akan melayangkan komplain kepada pihak ketiga yang bermitra dengan toko swalayannya selama ini, sehingga terjadi hal yang ditemukan tersebut.
Toko Swalayan Chandra Supermarket dan Departemen Store, salah satu swaslayan terkenal dan terbesar di Lampung. Chandra membuka beberapa cabang di kabupaten/kota di Lampung dan juga di beberapa kecamatan di Kota Bandar Lampung. Pelanggan toko swalayan Chandra sejak lama masih minat berbelanja di tempat tersebut, meskipun sudah menjamur ritel lain. n Mursalin Yasland