Rabu 12 Feb 2020 15:25 WIB

Emil: Jabar Masih Negatif Virus Corona

Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan belum ada warga Jabar terjangkit Covid-19.

Petugas keamanan berjaga di depan Ruang Isolasi Infeksi Khusus untuk pasien yang terkena virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Senin (27/1).
Foto: Abdan Syakura
Petugas keamanan berjaga di depan Ruang Isolasi Infeksi Khusus untuk pasien yang terkena virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Senin (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Virus corona jenis baru atau yang disebut WHO sebagai Covid-19 hingga saat ini belum ditemukan menjangkit ke warga di wilayah Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil memastikan itu di Bandung, Rabu (12/2). 

"Usai dicek oleh Litbangkes yang memiliki alat canggih untuk memastikan semuanya negatif. Sehingga per hari ini semuanya negatif kemudian kami akan selalu koordinasi dengan Kemenkes, lalu dengan imigrasi dan kesehatan pelabuhan untuk memastikan kami memiliki data-data yang akurat di Jabar," ujar Emil usai memimpin rapat antisipasi penyebaran virus corona yang dihadiri jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan perwakilan Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu.

Sebelumnya ada dua pasien yang dirawat dan mendapatkan perawatan intensif di Ruang Isolasi RSHS Bandung. Tim dokter RSHS Bandung menyatakan dua orang tersebut negatif virus corona.

Menurut dia RSHS Bandung yang menjadi rumah sakit rujukan di Jabar dinyatakan sangat siap menghadapi penyebaran Covid-19. Begituada pasien yang diindikasi terjangkit maka yang bersangkutan akan langsung diobservasi di IGD.

Selain RSHS Bandung, lanjut Gubernur Emil, saat ini ada lima rumah sakit di Provinsi Jabar yang sudah disiagakan, yakni di Cirebon, Subang, Sukabumi, Indramayu dan Kabupaten Garut yang akan melengkapi sistem pertahanan dalam persiapan menghadapi virus corona.

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk pro aktif jika mengindikasi ada saudara atau tetangga yang memiliki ciri-ciri terjangkit virus corona, terutama bagi warga yang baru bepergian dari luar negeri seperti China atau negara yang sudah ada terjangkit virus tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan Pemprov Jabar bekerja sama dengan seluruh pihak terkait pemantauan tenaga kerja asing yang berasal dari China.

"Jadi dinas-dinas tenaga kerja di kabupaten/kota sudah dikomunikasikan untuk melakukan koordinasi pemantauan dengan prosedur yang sederhana. Jika terlihat ada batuk, pilek atau demam yang menjadi gejala maka harus segera antisipasi untuk melaporkan," kata Gubernur Emil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement